Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ceruk pasar yang besar di segmen kredit pemilikan rumah (KPR) ternyata belum membuat PT Federal International Finance (FIF) tergiur. Padahal, ada saja perusahaan pembiayaan (multifinance) yang melirik untuk menggarap bisnis ini.
Suhartono, Direktur Utama FIF menuturkan, pihaknya belum tertarik menyalurkan pembiayaan rumah. “Pertama, persaingannya sulit menghadapi perbankan karena masalah kompetensi. Kedua, terkait sumber dananya, belum lagi sumber daya manusianya,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (14/3).
Informasi saja nih, sebetulnya, pembiayaan rumah merupakan peluang bisnis yang menggiurkan. Lihat saja, berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, kebutuhan akan hunian di sepanjang tahun lalu mencapai 15 juta unit dengan penambahan kebutuhan rumah setiap tahunnya sebanyak 800.000 unit.
Perbankan, pemain utama penyaluran KPR, selama ini hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Meski permintaan masyarakat di daerah pinggiran juga tidak kalah tinggi. Ini celah yang bisa dimanfaatkan multifinance, mengingat kepiawaiannya masuk ke daerah-daerah pinggiran.
Selain itu, perbankan juga lebih banyak menyalurkan kredit untuk rumah baru. Sementara, berdasarkan fakta yang ada di lapangan, banyak masyarakat yang menjual rumah pertamanya untuk memiliki rumah yang lebih besar. Multifinance bisa memanfaatkan celah ini untuk pembiayaan rumah seken.
Peluang ini yang belakangan ditangkap oleh PT Olympindo Multi Finance, setelah PT Finansia Multi Finance, PT Nusa Surya Ciptadana Finance dan PT MNC Finance. FIF sendiri sepertinya masih ingin berkutat di lini usaha penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor. Setelah sepeda motor, anak usaha Astra ini mulai merambah pembiayaan roda empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News