Reporter: Feri Kristianto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Federal Internasional Finance (FIF) terus memfokuskan pengembangan pemasaran di luar Jawa tahun ini. Argumennya, pertumbuhan pasar di Jawa sudah melambat. Ekspansi ke luar Jawa demi mendongkrak pembiayaan sepeda motor sebesar 1,5 juta unit alias tumbuh 15% dari tahun 2011.
Hendry Christian Wong, Direktur Pemasaran FIF mengatakan, ekspansi pemasaran ke luar Jawa dengan cara menambah sekitar 28 kantor baru. Langkah itu berlangsung sejak awal tahun ini. Lokasinya antara lain di Sulawesi dan Kalimantan.
Di wilayah itu, densitas pembiayaan FIF masih kecil. Namun perkembangannya pesat. "Pasar luar Jawa ini berkembang pesat," sambung Hendry, Rabu (29/2).
Benar saja, dari laporan keuangan FIF, pendapatan terbesar dari kegiatan pembiayaan selama tahun 2011 berasal dari luar Jawa. Tahun lalu, total pendapatan FIF mencapai Rp 4,98 triliun, tumbuh 9,91% dari tahun 2010.
Dari jumlah itu, pasar luar Jawa menyumbang 57%, tumbuh 14,92%. Sementara, pertumbuhan pendapatan di Jawa mulai menipis, hanya 3,96%. "Pasar di Jawa sudah sesak," tandas Hendry.
Sepanjang Januari 2012, FIF sudah membiayai 125.204 unit kendaraan motor baru dan bekas senilai Rp 1,353 triliun, tumbuh 4,8% dibandingkan periode sama tahun 2011. Agar pertumbuhan semakin besar, mau tidak mau harus harus mengandalkan pasar luar Jawa.
Anak usaha FIF, PT Astra Multi Finance (Spektra) juga berencana menambah kantor baru di luar Jawa. Darwan Tirtayasa, Presiden Direktur FIF Spektra, menyebutkan, tahun ini akan membuka 13 kantor baru dengan dana investasi per kantor sekitar Rp 200 juta.
"Pasar di Jawa sudah sesak," tandas Hendry Christian Wong, Direktur Pemasaran FIF.
Kantor-kantor tersebut salah satunya akan berada di Sulawesi. Diharapkan keberadaan kantor baru akan mengerek penyaluran pembiayaan FIF Spektra sebesar Rp 2,5 triliun, alias naik 40% dari tahun lalu. Darwan optimistis, target tinggi tersebut bisa tercapai. Asal tahu saja, tahun lalu pembiayaan FIF Spektra senilai Rp 1,85 triliun, ketimbang 40% dari tahun sebelumnya. Kontribusi pembiayaan, 80% produk home appliance dan sisanya furnitur elektronik.
Pangsa pasar FIF Spektra terbilang masih kecil, sekitar 7% dari total penjualan elektronik di Indonesia. "Jumlah penduduk juga naik, sehingga kebutuhan elektronik semakin besar, ini akan memudahkan kami mencapai target," kata Darwan. Sepanjang Januari 2012, FIF Spektra sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 85,479 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News