kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

FIF Group proyeksi pembiayaan tahun depan masih sulit naik dua digit


Senin, 09 Desember 2019 / 17:59 WIB
FIF Group proyeksi pembiayaan tahun depan masih sulit naik dua digit
ILUSTRASI. Petugas pemasaran melayani nasabah di kantor FIF Group BSD Tangerang, Senin (29/7). Federal International Finance (FIF Group) melihat industri pembiayaan tahun depan masih akan stagnan atau flat./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/07/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF Group) melihat industri pembiayaan tahun depan masih akan stagnan atau flat.

Coorporate Finance and Treasury Division Head FIF Group Jerry Fandy bilang masih akan ada peluang pertumbuhan pembiayaan motor secara industri 4% hingga 5%.

Baca Juga: Gandeng Maybank, nasabah FIF Group bisa bayar cicilan via setor tunai

“FIF Group tahun depan masih akan tumbuh di bawah 10%. Kemungkinan masih di rentang 8% hingga 9%. Hingga Oktober ini pembiayaan kita sudah naik 6%,” ujar Jerry di Jakarta pada Senin (9/12).

Ia bilang kebanyakan pembiayaan yang diberikan FIF lebih banyak untuk keperluan kendaraan pribadi hingga 98%. Sebenarnya FIF sendiri memiliki produk pembiayaan motor baru, elektronik, dan multiguna.

Selain itu, anak perusahaan dari PT Astra International Tbk ini juga menyediakan pembiayaan perjalanan umroh.

Baca Juga: OJK prediksi target pertumbuhan pembiayaan setinggi 7% tidak akan tercapai

Pada 2019, FIF Group menargetkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun-Rp 41 triliun atau meningkat 6%-7% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 37 triliun.

Untuk memenuhi target tersebut perusahaan telah menyediakan pendanaan baru yang berasal dari berbagai sumber. Di antaranya bank 40%, joint financing 20%, obligasi 20% dan sisanya dari dana internal perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×