Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perusahaan multifinance masih mampu tumbuh kendati mendapatkan tantangan. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W Budiawan mengakui industri multifinance mengalami tekanan berat terutama oleh faktor eksternal terutama harga komoditas batu bara yang cenderung menurun.
Kendati demikian, Ia bilang industri pembiayaan masih tumbuh dengan baik. Berdasarkan data OJK per Oktober 2019, realisasi pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 450,59 triliun.
Baca Juga: Gandeng Maybank, nasabah FIF Group bisa bayar cicilan via setor tunai
Nilai ini tumbuh 3,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 435,54 triliun.
“Penghujung tahun ini diperkirakan target pertumbuhan pembiayaan masih di bawah sebagaimana yang telah ditetapkan. Hal ini kurang lebih disebabkan kredit dari bank masih mendominasi sumber pendanaan. Sedangkan bank masih selektif memberikan pembiayaan sehingga ruang untuk ekspansi terbatas,” ujar Bambang pekan lalu.
Memang sebelumnya Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menargetkan pembiayaan hingga 6% hingga 7% sampai sepanjang tahun.
Namun hal ini akan sulit tercapai, selain ada tekanan dari luar, penjualan kendaraan bermotor sepanjang tahun juga cukup tertekan. Padahal sektor ini merupakan andalan pembiayaan perusahaan multifinance.
Baca Juga: POJK sinergi syariah diluncurkan, bank syariah boleh ikut bisnis bank induk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News