kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fintech BUMN Finarya akan masuk holding keuangan


Jumat, 08 Februari 2019 / 09:36 WIB
Fintech BUMN Finarya akan masuk holding keuangan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bikin platform sistem pembayaran pelat merah yang terintegrasi makin benderang.

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang dibentuk sebagai pengelola platform diproyeksikan akan masuk menjadi bagian Holding Keuangan dan Asuransi yang juga tengah dipersiapkan Kementerian BUMN.

"Iya benar, akan masuk ke holding keuangan nanti," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).

Gatot sekaligus menegaskan pernyataan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Kartika Wiroatmodjo yang dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komsisi XI DPR pertengahan Januari lalu menyatakan, Finarya akan masuk Holding Keuangan di bawah komando PT Danareksa (Persero).

Finarya dibentuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui PT Telekomunikasi Seluler alias Telkomsel yang mengempit 99,99% kepemilikan saham.

Tak lama dibentuk, Finarya cepat ambil langkah. Mereka mentransformasikan layanan T-Cash milik Telkomsel menjadi LinkAja, dan akan resmi berubah 21 Februari mendatang. LinkAja yang kelak akan menjadi platform pembayaran pelat merah.

Termasuk melebur semua sistem pembayaran yang dimiliki bank-bank BUMN, anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara): Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Sementara terkait perkembangan holding, Gatot bilang saat ini prosesnya masih dalam pembahasan di Kementerian. "Masih dibahas, belum final," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×