Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir terus melemah. Berdasarakan data RTI Kamis (31/5) rupiah berada di level Rp 13.874 per dollar AS.
Beberapa hari sebelumnya, rupiah bahkan sempat menembus Rp 14.100 per dollar AS. Lalu bagaimana efek fluktuasi rupiah ini ke bisnis treasury bank?
Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan Bukopin mengatakan efek pelemahan rupiah terhadap bisnis treasury tidak terlalu signifikan.
"Mengingat posisi devisa neto Bank Bukopin sekitar 23%-5%," kata Adhi kepada kontan.co.id, Kamis (31/5). Saat ini kontribusi bisnis treasury ke pendapatan bank kurang lebih 25%-30%.
Darmawan Junaidi Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri bilang saat ini kontribusi bisnis treasury terhadap total pendapatan sebesar 20%-30%.
"Kontribusi ini terutama berasal dari fee based income," kata Darmawan kepada kontan.co.id, Kamis (31/5).
Bank Mandiri mengaku akan terus menumbuhkan kredit ke usaha yang berorientasi ekspor.
Sehingga Bank Mandiri secara net open position normalnya adalah long USD. Dengan posisi ini, Bank Mandiri selalu siap untuk menyuplai dollar AS kepada importir yang membutuhkan.
Hal ini tanpa harus mengumpulkan dollar AS melalui pasar. Ini merupakan upaya Bank Mandiri untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Bank Bukopin mengaku optimistis bisnis treasury masih bisa bertumbuh. Hal ini dengan strategi yaitu meningkatkan transaksi surat berharga korporasi dengan tenor di bawah satu tahun.
Untuk valuta asing bank akan meningkatkan proprietary trading forex. Sedangkan untuk bisnis treasury marketing, bank akan meningkatkan transaksi pinjaman dari nasabah dengan jaminan surat berharga.
Bank juga meningkatkan volume nasabah utuk melakukan trading currency utama. Sedangkan untuk bisnis kustodian dan wali amanat bank berusaha menjadi arranger surat berharga korporasi.
Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasuri BTN bilang bisnis treasury bank saat ini masih belum banyak.
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada mengatakan bank masih melakukan transaksi treasury untuk squaring posisi bank. "Belum terjun ke bisnis treasury," kata Haryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News