kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus pada UMKM, Bank Sampoerna bukukan pertumbuhan laba 6,4% di tahun 2017


Selasa, 27 Maret 2018 / 17:41 WIB
Fokus pada UMKM, Bank Sampoerna bukukan pertumbuhan laba 6,4% di tahun 2017
ILUSTRASI. Pelayanan Bank Sampoerna di hari Pelanggan Nasional


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna mencatat kenaikan laba di sepanjang tahun 2017. Keuntungan yang diraup mencapai Rp 36,57 miliar, lebih tinggi 6,4% ketimbang pencapaian 2016 yang sebesar Rp 34,38 miliar. 

Perolehan laba ini ditopang peningkatan penyaluran kredit yang diberikan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), sehingga mendukung peningkatan pendapatan bunga bersih bank.

Kredit yang disalurkan tercatat tumbuh 8,04% year on year menjadi Rp Rp 6,2 triliun. Sekitar 71% pinjaman bank ini tersalur pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

”Sejalan dengan visi kami, saya bersyukur bahwa pertumbuhan yang kami bukukan terutama didukung oleh penyaluran kredit ke UMKM," kata Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoerna dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Meski penyaluran kredit bertambah kencang, Bank Sampoerna berhasil menjaga kualitas pinjaman. Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) tahun lalu dipangkas menjadi 2,9% dari sebelumnya 3,09%. 

Salah satu jurus Bank Sampoerna memacu penyaluran kredit adalah meluncurkan produk pinjaman super cepat dan fleksibel yaitu Probiz pada tahun lalu. Direktur SME, Funding, FI dan Jaringan Kantor, Ong Tek Tjan mengatakan, Probiz memungkinkan calon peminjam mendapatkan dana cepat dengan prosedur simple. Bahkan, nasabah juga bisa membayar angsurannya kapanpun selama periode pinjaman.

Sementara penyaluran kredit menguat, simpanan dana masyarakat di Bank Sampoerna juga menggemuk. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 7,7% menjadi Rp 6,7 triliun. 

Sejatinya, mayoritas atau 85,8% duit itu  tersimpan di deposito. Hanya saja, jumlah penabung di tabungan dan giro, yang membebani bank dengan bunga lebih murah, tumbuh lebih pesat sampai 23,2%. 

Penambahan dana murah ini juga yang mendorong peningkatan margin bunga bank.  Henky Suryaputra, Chief Financial Officer (CFO) Bank Sampoerna menjelaskan,  pendapatan bunga naik 12,2% menjadi Rp 1,03 triliun. Sedangkan Net Interest Margin (NIM) naik menjadi 6,8% dibanding tahun sebelumnya yang 6,5%. 

Aksi Bank Sampoerna ini juga sejalan dengan komitmen pemegang saham. Sepanjang tahun lalu, pemegang saham menambah setoran modal Rp 150 miliar dan menjadikan total ekuitas bank menjadi Rp 1,3 triliun. Sedangkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) terjaga di level 19,9%. 

Dalam rilisnya, Bank Sampoerna juga menyampaikan, rasio return on asset (ROA) tercatat sebesar 0,65%, return on equity (ROE) sebesar 3,2%, dan rasio penggunaan biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) menjadi 93,92%. Total aset Bank Sampoerna mencapai Rp 8,2 triliun, naik 8,8% year on year.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×