Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Penggunaan teknologi digital makin marak digunakan oleh perusahaan asuransi jiwa untuk meningkatkan penjualan. Meski begitu, ekspansi jaringan secara fisik dinilai masih menjadi hal yang krusial.
Salah satunya PT FWD Life Indonesia yang membuka kantor pemasaran baru di Yogyakarta. Direktur Utama FWD Life Choo Sin Fook menyebut langkah digitalisasi merupakan salah satu visi perusahaannya dalam berbisnis di Indonesia.
Namun ia mengakui masih sulit untuk 100% bergantung pada pemasaran secara digital. Salah satunya adalah karena pemahaman masyarakat di Indonesia terhadap produk asuransi pun masih perlu untuk terus ditingkatkan.
Salah satu upaya untuk memperbaikinya adalah dengan kehadiran tenaga agensi di daerah. "Sehingga menuru saya ekspansi jaringan secara fisik memang masih krusial," kata dia, Kamis (30/8).
Bagi perseroan sendiri, Choo menyebut kontribusi premi dari kanal digital memang masih mini. Sumbangannya baru ada di kisaran 3% dari premi yang didapat perusahaannya. Selain karena literasi, produk yang dijual secara digital juga terbilang sederhana dengan premi yang tidak terlalu besar.
Kontributor utama dari bisnis FWD Life disebutnya masih berasal dari kanal employee benefit dan agensi. Dengan masing-masing saluran ini menyumbang sekitar 40% dari total premi.
Sisanya berasal dari kanal alternatif, termasuk didalamnya saluran bancassurance dan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News