Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meningkatkan penyaluran kredit secara digital, bank makin agresif menjadi lender (pendana) fintech. Tak main-main, nilai kredit yang disalurkan melalui platform fintech bernilai triliunan rupiah.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, menargetkan penyaluran kredit UMKM melalui fintech bisa lebih dari Rp 1 triliun pada tahun ini. Berbagai strategi telah dipersiapkan bank berlogo pita emas ini agar target tercapai.
"Untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan menambah 2 hingga 3 partner fintech, atau bahkan bisa lebih karena memang kami melihat peluangnya masih terbuka," kata Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Menyusut
Ashraf mengungkapkan keuntungan penyaluran kredit lewat fintech. Salah satunya, untuk memudahkan akses penyaluran kredit, khususnya kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Apalagi, pemerintah telah menargetkan porsi pembiayaan kepada pelaku UMKM mencapai 30% pada tahun 2024," terang Asharaf.
Oleh karena itu, ia berharap penyaluran kredit melalui fintech dapat memperluas target pasar. Dengan begitu, makin banyak nasabah yang mendapat akses pinjaman modal dari Mandiri.
"Kami harapkan dapat memperluas target market yang tadinya belum terjangkau oleh bank menjadi lebih cepat, lebih banyak dan tentunya lebih efisien," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News