kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gandeng Mercedes Benz, BRI bidik pembiayaan kendaraan kelas atas


Senin, 30 April 2018 / 17:32 WIB
Gandeng Mercedes Benz, BRI bidik pembiayaan kendaraan kelas atas
Kerjasama BRI dengan Mercedes-Benz


Reporter: Yoliawan H | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) resmi melakukan kerja sama dengan PT Mercedes Benz Distribution Indonesia untuk menyediakan layanan pembiayaan bagi masyarakat yang ingin membeli mobil mewah asal Jerman ini.

Skema pembiayaan yang dilakukan melalui kredit kendaraan bermotor (KKB). Acara penandatanganan ini dilakukan antara Direktur Konsumer Bank BRI Handayani dengan President Director & CEO PT Mercedes Benz Distribution Indonesia Roloef Lamberts di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (30/4).

Nasabah Bank BRI yang akan melakukan pembelian mobil baru Mercedes-Benz melalui Kredit Kendaraan Bermotor (KKB BRI) dapat diberikan penawaran program khusus. Program khusus tersebut yakni pemberian KKB BRI suku bunga 3,5% untuk tenor 3 tahun dengan jangka waktu maksimal kredit sampai dengan 6 tahun.

"Program khusus lainnya adalah KKB VIP BRI, yaitu sebuah program yang ditujukan kepada nasabah dengan jumlah dana tertentu yang akan mendapatkan pre-approval dengan bunga yang lebih murah dibandingkan dengan nasabah regular Bank BRI," jelas Handayani dalam keterangan persnya, Senin (30/4).

Sebelumnya, Bank BRI telah menjalin kerja sama dengan BMW, Honda, Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi dan Nissan dalam produk KKB BRI. Harapannya tentu dapat terus meningkatkan KKB dari BRI.

Sepanjang 2017, KKB BRI berhasil tumbuh 22,2% year on year (yoy) menjadi Rp 2,6 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun. Dari sisi kualitas kredit pun masih terbilang baik dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang terbilang kecil di level 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×