kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gara-gara corona, sejumlah multifinance akan merevisi target pembiayaan tahun ini


Senin, 23 Maret 2020 / 16:33 WIB
Gara-gara corona, sejumlah multifinance akan merevisi target pembiayaan tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan mobil bekas menggunakan pembiayaan multifinance di Jakarta.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengantisipasi dampak corona (COVID-19) berkepanjangan, sejumlah multifinance membuka opsi revisi target bisnis tahun ini. Pilihan opsi tersebut karena melihat potensi penurunan pembiayaan pada bulan depan.

Tahun ini PT BCA Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp 33 triliun. Sayangnya target tersebut kemungkinan akan direvisi setelah dampak corona berakhir dan bisnis perusahaan kembali berjalan normal.

Baca Juga: Ada wabah corona, Bank Mandiri dan BNI berikan relaksasi kredit bagi UMKM

“Saya kira, pasti akan direvisi tapi baru bisa dilakukan setelah semua kembali normal,” kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).

Hingga Februari 2020, bisnis BCA Finance masih sesuai harapan namun diperkirakan akan turun pada April 2020. Penyebaran virus corona menjadi penyebab tingkat konsumsi masyarakat turun sehingga penjualan kendaraan ikut sepi.

Senada dengan BCA Finance, PT Radana Bhaskara Finance Tbk juga menilai penurunan akan terasa bulan depan khusus pada pembiayaan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan kondisi itu, perusahaan masih mengkaji terkait rencana untuk revisi target bisnis.

“Iya (revisi target) nanti kami evaluasi lagi. Apalagi, UMKM pasti terdampak,” ungkap Direktur Utama Radana Finance Evy Indahwaty.

Untuk saat ini, Rada Finance tengah menyiapkan program keringanan bagi debitur yang terkena dampak corona. Walaupun belum ada debitur mengajukan penjadwalan ulang pembayaran kredit, tapi Radana akan memberi keringanan sesuai imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara itu, PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan pembiayaan tahun ini mencapai Rp 8,8 triliun atau meningkat 8,37% dari realisasi 2019 yakni Rp 8,12 triliun. Hingga Februari 2020, realisasi bisnis MUF belum turun tapi membuka opsi revisi target tahun ini.

“Dengan kondisi corona ini, rasanya revisi target harus dilakukan. (Nilai revisi) masih kami pertimbangkan,” terang Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance  Stanley Setia Atmadja.

Baca Juga: Antisipasi dampak corona, multifinance juga dapat stimulus dari OJK

Apalagi, Mandiri Utama Finance telah merasakan dampak corona terutama pembiayaan terkait sektor wisata, perhotelan dan bisnis restoran. Saat ini perusahaan masih menganalisa dampak corona serta menyiapkan program keringanan bersama Bank Mandiri.

Adapun target pembiayaan Rp 8,8 triliun masih didominasi pembiayaan motor dan mobil baru karena mempertimbangkan strategi Agen Pemegang Merek (APM) yang selalu mengeluarkan kendaraan varian teranyar tiap tahun.

Dengan target tersebut, perusahaan telah menyiapkan sumber pendanaan baru baik dari kredit executing dan joint financing. Sebanyak Rp 4,5 triliun dari executing sementara sisanya melalui kolaborasi dengan Bank Mandiri dalam bentuk joint financing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×