Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan menghelat pameran perumahan berkala, Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 pada 11-19 Februari 2017. Hajatan ini digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ke-67 Bank BTN, sekaligus salah satu langkah perseroan untuk mencapai target peningkatan pangsa pasar kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 40% pada 2019.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, tahun 2017 menjadi peluang besar bagi sektor properti. Potensi tersebut terlihat dari angka backlog dan kebutuhan rumah yang masih tinggi, serta minat investasi ke sektor properti yang masih besar.
Belum lagi, pemerintah terus mendukung kepemilikan rumah masyarakat Indonesia dengan mengalokasikan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), susbsidi selisih bunga (SSB), dan bantuan uang muka pada 2017 yang lebih besar dibandingkan pada 2016. Bank Indonesia pun kian mempermudah masyarakat mengakses KPR dengan melonggarkan aturan loan to value (LTV) pada 2016.
Maryono meyakini, adanya potensi tersebut serta ditopang berbagai langkah transformasi yang digelar BTN akan mampu mengantarkan perseroan mencatatkan pangsa pasar KPR sebesar 40% pada 2019 dari posisi saat ini sekitar 33,57%.
“Potensi di sektor properti tersebut akan BTN manfaatkan untuk meningkatkan kredit sekaligus menambah pangsa pasar. Berbagai langkah akan dilakukan salah satunya melalui berbagai ajang promosi seperti IPEX 2017, juga melalui berbagai transformasi yang telah dan akan digelar perseroan,” jelas Maryono di Jakarta, Sabtu (11/2).
Dalam ajang IPEX ke-11, BTN juga membidik penambahan kredit baru senilai Rp 2,5 triliun. Perseroan optimistis mampu mencapai target tersebut mengingat ajang pesta KPR ini akan menghadirkan 700 proyek properti dari 212 pengembang di seluruh Indonesia.
Optimisme tersebut juga didukung berbagai promosi yang ditawarkan, seperti penawaran bunga murah sebesar 4,67% fixed 1 tahun untuk KPR non-subsidi, kemudian bunga 5% fixed untuk KPR subsidi. Masyarakat pun dapat menikmati fasilitas uang muka mulai 5% untuk KPR non-subsidi dan 1% untuk KPR subsidi.
Dalam pameran ini, BTN juga menawarkan jangka waktu kredit selama 25 tahun untuk KPR non-subsidi dan 20 tahun untuk KPR subsidi.
Pada tahun Ayam Api ini, BTN membidik penyaluran KPR baru naik 33%. Asal tahu saja, per Desember 2016, perseroan tercatat telah merealisasikan kredit baru senilai total Rp 31,86 triliun atau naik 21,75% dari tahun sebelumnya.
Maryono optimistis target tersebut akan dicapai mengingat berbagai peluang dan kondisi yang mendukung sektor properti. Untuk kebutuhan rumah misalnya, dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), angka backlog perumahan secara kumulatif mencapai 15 juta unit. Setiap tahun, Kementerian PUPR pun mencatat masih ada kekurangan pasokan rumah sebanyak 400.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News