kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Gencar cari dana, PNM terbitkan obligasi Rp 2 triliun


Selasa, 11 Juni 2019 / 16:31 WIB
Gencar cari dana, PNM terbitkan obligasi Rp 2 triliun


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kian gencar mencari sumber pendanaan baru. Akhir Mei lalu perseroan telah menerbitkan obligasi bernilai Rp 2 triliun.

Obligasi ini terbagi dalam dua seri. Pertama, Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 Seri A senilai Rp 1.401 miliar. Yang kedua, Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 599 miliar.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan dana dari penerbitan surat utang itu akan digunakan 10% untuk modal kerja perusahaan, khususnya produk kredit super mikro pada program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sekaligus UMK pada program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

“Penawaran sudah penuh sebesar Rp 2 triliun dan permintaan ini sudah sesuai dengan yang ditawarkan,” kata Arief kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

Sepanjang tahun ini perseroan membutuhkan sumber pendanaan baru sebesar Rp 10 triliun. Mayoritas sumber dana berasal dari penerbitan obligasi dan medium term notes (MTN) sebanyak 60% dari total pendanaan. Sedangkan sisanya diperoleh dari pinjaman perbankan dan pemerintah.

“Banyak kemudahan yang kami peroleh dari instrumen pasar modal termasuk dari sisi jangka waktu. Tapi secara umum, kami ingin mendapatkan pendanaan yang lebih bervariasi baik dari bank maupun obligasi,” tambah Arief.

Arief yakin dapat memenuhi target dana tersebut karena tahun lalu perseroan bisa raih dana dalam jumlah lebih besar yaitu sebesar Rp 13 triliun. Penggunaan dana akan dipergunakan untuk menopang modal kerja perusahaan, seperti pemberian kredit kepada nasabah program PNM ULaMM dan PNM Mekaar.

Meski optismistis, tapi perseroan harus hadapi tantangan di tahun ini dalam meningkatkan jumlah kapasitas pembiayaan serta kualitas usaha dari para nasabah. Karena tahun lalu perseroan hanya fokus menambah jumlah nasabah, kemudian memberikan pendidikan dan pembiayaan ketika memulai usaha mereka.

"Tahun ini, kami mendapatkan tugas dari pemerintah untuk meningkatkan usaha dan pendapatan mereka. Apalagi dibarengi kebutuhan pembiayaan juga meningkat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×