Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink berjenis pendapatan tetap hingga Juli 2024 memberikan rata-rata imbal hasil (return) sebesar 0,83% secara ytd. Jika ditelisik berdasarkan posisi per Juli 2024, rata-rata return unitlink pendapatan tetap tampaknya tak begitu moncer, jika dibandingkan rata-rata return unitlink pendapatan tetap capai 3,85% di sepanjang 2023.
Tercatat, sampai akhir tahun lalu, unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata return yang paling tertinggi. Namun, hingga Juli 2024, kinerja unitlink pendapatan tetap masih kalah dari rata-rata return unitlink pasar uang yang sebesar 1,81%.
Menanggapi hal itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) optimistis kinerja produk unitlink pendapatan tetap bisa terus positif hingga akhir tahun.
"Seiring stabilnya kondisi makro, serta harapan pertumbuhan ekonomi dengan program presiden dan kabinet baru yang akan datang," ucap Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama kepada Kontan, Senin (19/8).
Baca Juga: Ini Penyebab Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Tersendat Per Juli 2024
Untuk memaksimalkan return dan kinerja investasi, Vivin menyebut dalam alokasi dan pengelolaan portofolio investasi dari tahun ke tahun, Generali Indonesia mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Selain itu, Generali juga memiliki proses pengawasan, baik dari komite investasi, regional, maupun secara grup.
"Pengelolaan alokasi investasi juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam menerapkan strateginya, Generali Indonesia mengatur pemilihan portfolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada berbagai instrumen investasi," ungkap Vivin.
Sementara itu, produk unitlink pendapatan tetap milik PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) tercatat menjadi salah satu yang mencetak return positif per Juli 2024, yakni Generali Fixed Income Syariah sebesar 2,10%.
Mengenai capaian positif tersebut, Vivin mengatakan produk tersebut memiliki durasi obligasi yang panjang.
"Dengan demikian diuntungkan dengan kenaikan harga obligasi," kata Vivin.
Selanjutnya: Dollar Hits 7-Month Low, Yen Gains as Traders Wait on Jackson Hole
Menarik Dibaca: 10 Urutan Makeup yang Benar untuk Pemula, Flawless dan Tahan Lama!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News