kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Giat perbaiki kredit bermasalah, NPL perbankan masih bisa turun


Selasa, 22 Oktober 2019 / 16:18 WIB
Giat perbaiki kredit bermasalah, NPL perbankan masih bisa turun
ILUSTRASI. Posisi NPL Bank Jatim sudah mulai membaik yakni mencapai 2,89% per September 2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, perbankan kian aktif memperbaiki kredit bermasalah. Hal ini tercermin dari rasio non performing loan (NPL) yang terus melandai. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Agustus 2019 posisi NPL ada di level 2,56%, turun dari periode yang sama di tahun lalu yakni sebesar 2,73%.

Sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id mengamini bahwa NPL kian melandai sejalan dengan upaya penagihan serta restrukturisasi kredit yang dilakukan bank dalam setahun terakhir.

Baca Juga: Ini strategi bisnis BRI dan BNI di periode kedua pemerintahan Jokowi

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta misalnya yang menyebut posisi NPL sudah di bawah 2%. Posisi ini stabil bila dibandingkan dengan posisi sejak awal tahun 2019.

Dari jumlah tersebut, mayoritas kredit bermasalah banyak berasal dari segmen komersial menurut Herry, terutama kredit yang kolektabilitasnya tak begitu baik. 

"Banyaknya dari sektor menengah, kira-kira di atas 3% tapi di bawah 4%," terangnya, Senin (21/10). Sampai akhir tahun ini, bank berlogo 46 ini berharap posisi NPL tak akan lebih dari 2%.

Senada, Direktur Keuangan PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha menjelaskan posisi NPL sudah mulai membaik yakni mencapai 2,89% per September 2019. "Sudah mencapai di atas target kami yaitu 3%," jelasnya. 

Realisasi tersebut juga turun cukup tinggi dari periode setahun sebelumnya 4,25%.

Baca Juga: Sri Mulyani, menteri keuangan dalam empat kabinet

Kendati telah menurun, Ferdian menyatakan pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Tercermin dari rasio pencadangan alias coverage ratio yang mencapai 96,02% per kuartal III 2019 naik dari tahun lalu 92,36%.




TERBARU

[X]
×