Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merah Putih Fund (MPF) bakal mengerucutkan nama-nama startup calon penerima pendanaan, setelah melakukan perjanjian partisipasi dalam menghimpun dana kelolaan US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun bersama lima ventures capital BUMN.
Ketua Project Management Officer (PMO) Merah Putih Fund Eddi Danusaputro menyampaikan, pihaknya akan menyeleksi calon startup yang bakal menerima pendanaan tersebut, yang sebelumnya berjumlah 50 menjadi 25 startup.
“Nanti dikerucutkan menjadi 10 kemudian lima dan beberapa yang benar-benar kita akan invest,” ujarnya di Gedung Telkomsel Smart Office Jakarta, Senin (4/9).
Memang sebelumnya, Eddi menyebut bakal melakukan investasi ke starup pada kuartal III atau kuartal IV 2023. Namun, kata dia, pihaknya belum melakukan pendanaan karena baru saja menghimpun dana kelolaan tersebut.
Baca Juga: 5 Venture Capital BUMN Partisipasi di Merah Putih Fund, Himpun Dana Kelolaan Rp 4,3 T
“(Pendanaan) Belum dimulai, hari ini proses penggalangan dana dulu kita perjanjian partisipasi, subcription dokumen, baru uangnya masuk ke rekening Merah Putih Fund, sejalan dengan itu kita melakukan proses seleksi baru investasi,” jelasnya.
Eddi mengungkapkan, pihaknya tidak menargetkan harus melakukan investasi kepada berapa banyak startup. Menurutnya, seleksi startup akan dilakukan secara ketat dan selektif.
“Kalau bagus kita akan invest, kalau belum ada yang bagus ya kita nunggu, karena ada tech winter kita harus lebih selektif. Kita tidak ada deadline, timeline untuk kapan harus melakukan investasi sekian, kita cukup konservatif, cukup selektif karena bagaimana pun juga ini uang untuk kita, kita harus lebih selektif,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Rosan Perkasa Roeslani mengatakan penghimpunan dana sebesar US$ 300 juta ini merupakan langkah awal yang didukung penuh kementerian BUMN.
“Arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Menteri Erick Thohir untuk terus mendorong agar lebih baiknya tercipta unicorn dan decacorn yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian indonesia dan penciptaan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Baca Juga: Investasi Modal Ventura Global Anjlok Hingga 50% di Semester I
Rosan menuturkan, potensi digital ekonomi Indonesia mencapai sekitar US$ 77 miliar di tahun 2022. Menurutnya, angka tersebut akan meningkat menjadi US$ 130 miliar dolar pada 2030.
“Oleh sebab itu kita ingin memastikan bahwa pertumbuhan yang besar itu dinikmati oleh pengusaha dan juga startup di Indonesia,” tuturnya.
Dia merinci, dari dana US$ 300 juta tersebut US$ 100 juta dari grup telkom maupun telkomsel. Kemudian, Mandiri Capital Indonesia dan BRI Ventures sebesar US$ 82,5 juta serta US$ 35 juta dari BNI Ventures.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News