kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Hingga Agustus 2020, pembiayaan PNM capai Rp 12,55 triliun


Minggu, 20 September 2020 / 14:46 WIB
Hingga Agustus 2020, pembiayaan PNM capai Rp 12,55 triliun
ILUSTRASI. Pengusaha Adi Joya (tengah) memberikan materi kepada pelaku UMKM saat Pelatihan penggunaan alternatif kemasan yang menarik untuk pemasaran produk UMKM di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/2/2020). Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan kepad


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mulai membaik. Hal ini terlihat perbaikan nilai pembiayaan perseroan yang sempat tertekan akibat Covid-19.

Hingga Agustus 2020, PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp 12,55 triliun atau turun 7,69% secara year on year (yoy). Meski demikian, jumlah nasabah PNM meningkat 28,31% yoy menjadi Rp 6,62 juta orang dari program ULaMM dan Mekaar. 

"Pertumbuhan membaik karena geliat ekonomi di bawah. Kami juga tetap hati-hati dan selalu mengingatkan nasabah agar tetap menjaga protokol kesehatan," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Kontan.co.id, pekan lalu. 

Baca Juga: Jelang jatuh tempo, Pefindo tegaskan peringkat idA1+ untuk surat utang SMF

Dengan prinsip kehati-hatian dan menerapkan protokol kesehatan, ia berharap perusahaan tetap bisa menyalurkan pembiayaan kepada jutaan nasabah. Hal ini dibarengi pendampingan agar mereka tetap produktif selama pandemi. 

Pada periode yang sama, total outstanding perseroan mencapai Rp 17,47 triliun dari program ULaMM dan Mekaar. Jumlah tersebut meningkat 14,52% dibandingkan realisasi Agustus 2019 yakni Rp 15,25 triliun. 

Perusahaan juga sukses menjaga rasio kredit macet (NPF) di level 1,38%. Padahal NPL Agustus tahun lalu lebih tinggi yaitu sebesar 1,62%. 

Selanjutnya: Tahan suku bunga acuan di level 4%, Gubernur BI ungkap alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×