Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tumur Tbk (Bank Jatim) terus mengenjot kredit ke sektor produktif. Hingga Agustus 2018, bank ini mencatatkan pertumbuhan kredit menjadi 6,63% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sepanjang delapan bulan pertama 2018, kredit Bank Jatim Rp 32,81 triliun. Sedangkan posisi yang sama tahun lalu Rp 30,77 triliun.
"Total kredit produktif per Agustus 2018, Rp 9,69 triliun. Targetnya hingga akhir tahun tumbuh 12% yoy. Sedangkan target kredit keseluruhan 10,65% yoy," ujar Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha kepada Kontan.co.id pada Selasa (19/9).
Artinya, porsi penyaluran kredit produktif di Bank Jatim sebesar 29,53% dari total penyaluran kredit. Sedangkan porsi penyaluran kredit terbesar hingga 70,47% disalurkan ke sektor konsumtif.
Adapun alasan masih rendahnya penyaluran ke sektor produktif lantaran resiko lebih tinggi. Selain itu, BPD memiliki pasar utama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang lebih cocok untuk kredit konsumer. Juga permintaan produktif lebih banyak untuk kredit usaha rakyat (KUR).
Asal tahu saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2018 mencatatkan total penyaluran kredit di BPD Rp 403,96 triliun. Nilai ini tumbuh 8,2% yoy dari posisi tahun lalu Rp 372,98 triliun.
Hingga Juli 2018, Kredit BPD disalurkan Rp 78,45 triliun kepada sektor modal kerja, terdapat Rp 42,17 triliun untuk kredit investasi, dan penyaluran kredit konsumtif sebesar Rp 282.97 triliun. Artinya BPD menyalurkan kredit produktif sebanyak 29,85% dari total kredit.
Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BPD per sektor hingga Juli 2018, kredit modal kerja 6,85%, kredit investasi di posisi 3,19%, dan kredit konsumen di level 3,35%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News