kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Juli, Penyaluran KUR Mandiri Sudah Mencapai 60,5% dari Kuota Tahun Ini


Rabu, 31 Agustus 2022 / 17:50 WIB
Hingga Juli, Penyaluran KUR Mandiri Sudah Mencapai 60,5% dari Kuota Tahun Ini
ILUSTRASI. Hingga Juli 2022, Bank Mandiri telah berhasil menyalurkan KUR sebesar 24,2 triliun yang diberikan kepada 227.444 debitur. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk  (BMRI) terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Apalagi subsidi bunga KUR sebesar 3% masih diperpanjang hingga akhir tahun.

Hingga Juli 2022, Bank Mandiri telah berhasil menyalurkan KUR sebesar 24,2 triliun yang diberikan kepada 227.444 debitur. 

"Capain itu meningkat sebesar 7,53% jika dibandingkan Juli 2021 sebesar Rp 22,51 trilliun," kata SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8).

Baca Juga: Kredit UMKM Tumbuh 18,08% Menjadi Rp 1.299,4 Triliun per Juli 2022

Tahun ini, Bank Mandiri mendapatkan kuota KUR sebesar Rp 40 triliun. Artinya, realisasi hingga Juli sudah mencapai 60,5%.

Mayoritas penyaluran KUR tersebut atau sebanyak 59,5% telah dialokasikan ke sektor produksi dengan nilai Rp 14,4 triliun. Sedangkan untuk sektor non produksi mencapai Rp 9,8 triliun.

Secara sektor usaha, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,15%, sektor jasa produksi 20,04%, sektor industri pengolahan 8,29%, dan sektor perikanan 1,99%.

Josephus  bilang, penyaluran KUR turut menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri, tercermin dari pertumbuhan kedit UMKM di semester I 2022 sebesar 12,57%. 

"KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," pungkas Josephus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×