Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance melaporkan kondisi pembiayaan investasi hingga Mei 2024. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya mencatatkan peningkatan pada piutang pembiayaan investasi sebesar 116%.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menyampaikan, hingga Mei 2024 piutang pembiayaan investasi tercatat Rp 516,36 miliar atau meningkat 116% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 239,14 miliar.
“Peningkatan aset pembiayaan investasi ini menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap investasi setiap tahunnya meningkat,” kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6).
Baca Juga: Multifinance Lebih Pilih Terbitkan Obligasi, Ini Alasannya
Ristiawan mengatakan, piutang pembiayaan investasi di CNAF digunakan untuk pembelian aset kendaraan yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan produktif. Pembiayaan investasi hingga Mei 2024 ini berkontribusi sebesar 6% dari total piutang pembiayaan yaitu Rp 9,20 triliun.
Adapun sampai dengan akhir Mei 2024, pembiayaan investasi di CNAF didominasi dari segmen pembiayaan kendaraan bekas roda empat yang tercatat berkontribusi sebesar 70% atau senilai Rp 360,94 miliar dari total piutang pembiayaan investasi senilai Rp 516,36 miliar.
“Rata-rata penggunaan pembiayaan investasi kami digunakan untuk pembelian aset kendaraan yang akan digunakan lagi untuk kegiatan yang bersifat produktif,” tuturnya.
Posisi nilai yang tercatat hingga Mei 2024 ini, telah melampaui 126% dari target yang telah ditetapkan di sepanjang tahun 2024. Untuk itu, CNAF optimistis tetap bisa melanjutkan tren positif untuk pertumbuhan piutang pembiataan investasi di tahun ini.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tumbuh 185%
Kemudian, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyampaikan pembiayaan investasi perusahaan tercatat senilai Rp 3,1 triliun hingga Mei 2024.
Direktur utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyampaikan pembiayaan investasi perusahaan berkontribusi sebesar 17% dari total pembiayaan investasi.
“80% masih dari segmen kendaraan,” ujar Dewa saat acara Exclusive Interview Adira Finance di Event Jakarta Fair Kemayoran 2024, Jumat (21/6).
Baca Juga: Ini Penyebab Kredit Macet Industri Multifinance Naik, Simak Penjelasannya!
Lebih lanjut Dewa menyebut pihaknya mencari cara atau strategi untuk bisa menghadapi kondisi di tahun ini yang masih dipenuhi berbagai macam tantangan. Salah satunya tantangan dari turunnya penjualan mobil ataupun faktor global lainnya.
“Kami berharap pemerintahan baru nanti bisa membuat kondisi ekonomi lebih baik lagi, karena biasanya pemerintah baru memberikan optimisme baru juga,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News