Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang mengelola LinkAja menyebut belum ada setoran modal yang masuk hingga minggu kedua bulan Juli ini. Padahal, setoran modal tahap pertama ditargetkan paling lambat pada 31 Juli 2019.
Chief Executive Officer (CEO) PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) Danu Wicaksana juga menyatakan lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan bergabung dengan LinkAja juga berkomitmen. "Sangat komitmen ya. Saat ini sedang proses uji tuntas (due diligince)," ujar Danu kepada kontan.co.id pada (18/7).
Baca Juga: Investree sudah menyalurkan pinjaman Rp 2,78 triliun ke pelaku UKM
Perihal kerjasama itu, Danu menambahkan belum ada penekanan akta kesepakatan sampai saat ini. Sebab, Finarya menargetkan sebelum kuartal III.
Sebelumnya, Kontan.co.id melaporkan dalam peluncuran LinkAja pada Minggu (30/6) lalu, skema setoran modal Finarya terbagi menjadi tiga tahapan. Tenggat waktu tahap pertama ialah 31 Juli 2019.
Finarya akan menerbitkan 66.526 saham baru senilai Rp 665,26 miliar. Sementara pihak yang akan mengeksekusi adalah Telkomsel, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100), PT Jiwasraya, dan entitas PT Danareksa.
Baca Juga: Total pinjaaman fintech di luar Jawa mencapai Rp 5,79 triliun hingga Mei 2019
Setoran modal tahap kedua dilakukan paling lambat 31 Oktober 2019 yang akan mengeksekusi 18.600 saham baru senilai Rp 186 miliar. Pihak yang mengeksekusi adalah Telkomsel, entitas PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100), entitas PT Pertamina.
Kemudian, setoran modal tahap ketiga akan dilakukan dengan dua skenario. Pertama, Finarya menerbitkan 80.000 saham baru senilai Rp 800 miliar. Selain delapan BUMN yang tekan perjanjian 1 Maret, Finarya akan memberi kesempatan BUMN lain untuk ikut ambil bagian dalam mengeksekusi.
Skenario kedua di tahap ketiga terjadi jika tidak ada BUMN lain yang ikut menyertakan modal, maka 80.000 saham tersebut akan dieksekusi oleh delapan BUMN yang tekan perjanjian 1 Maret 2019 lalu. Kontan mencatat total penyertaan modal awal bagi Finarya berjumlah Rp 1,65 triliun.
Baca Juga: Penyaluran pinjaman fintech lending di Aceh hanya 0,3% dari total nasional
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno saat peluncuran LinkAja, Minggu (30/6) lalu, menyatakan akan ada lima BUMN lain yang ikut menyuntik modal ke Finarya, yaitu AP I, AP II, Jasa Marga, KAI, dan Garuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News