kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hingga semester I-2021, sebanyak 12 dari 15 perusahaan asuransi catat kenaikan aset


Jumat, 10 September 2021 / 16:55 WIB
Hingga semester I-2021, sebanyak 12 dari 15 perusahaan asuransi catat kenaikan aset
ILUSTRASI. Asuransi Lippo Insurance, LippoInsurance, dari PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI). Foto Dok LippoInsurance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi berhasil mencatatkan kinerja cemerlang pada tengah tahun. Di tengah tekanan pandemi Covid, mereka mampu mencatat kenaikan nilai aset. 

Dari total 15 perusahaan asuransi, sebanyak 12 perusahaan memperoleh kinerja positif. Asuransi Dayin Mitra, misalnya, sukses meningkatkan jumlah aset hingga 51,18% yoy menjadi Rp 1,3 triliun per Juni 2021. Padahal, nilai aset Juni 2021 lalu masih di angka Rp 859,87 miliar. 

Tak mau kalah, aset Lippo General Insurance bahkan mencapai Rp 3,18 triliun, atau meningkat 25,1% dari realisasi tahun lalu. Melalui peningkatan tersebut, perusahaan akan terus memantau pembayaran premi nasabah agar tepat waktu. 

"Dengan menjaga collection, kami memastikan premi dibayar pada waktu yang telah ditentukan," kata Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin, Kamis (10/9). 

Dengan stategi itu, perusahaan asuransi umum ini menargetkan nilai aset bisa melebihi Rp 3 triliun sampai akhir tahun. Maka akan makin banyak nasabah yang mengakses produk-produk asuransi milik Lippo Insurance. 

Baca Juga: Hingga saat ini baru 51 kementerian/lembaga yang ikut asuransi BMN

Selain Lippo Insurance, pertumbuhan aset Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi juga tinggi. Pada paruh pertama 2021, aset perusahaan mencapai Rp 260,55 miliar, atau meningkat 17,07 yoy dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 222,56 miliar. 

Menyusul peningkatan aset perusahaan asuransi lain. Seperti aset Asuransi Jasa Tani naik 8,17% yoy menjadi Rp 437,96 triliun, aset Asuransi Multi Artha Guna tumbuh 7,7% capai Rp 5,31 triliun dan aset Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG naik 7,86% menjadi Rp 15,37 triliun. 

Sinarmas MSIG Life juga mengumumkan pertumbuhan premi bisnis baru (APE) tahun 2020 sebesar 15%. Sementara pada semester I-2021 tumbuh 49% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Diikuti pertumbuhan jumlah nasabah individu 13% di tahun 2020 dan 17% di semester I 2021. 

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengungkapkan, pencapaian itu berkat implementasi strategi Expand-to-Grow 2025 di tahun pertama sudah sesuai jalur yang tepat. 

"Strategi in fokus pada transformasi bisnis, transformasi digital dan transformasi organisasi sudah berada di jalur yang benar," jelas dia. 

Pemain lain, Maskapai Reasuransi Indonesia meraih pertumbuhan aset 6,82% menjadi Rp 4,38 triliun pada Juni 2021. Guna mempertahankan kinerja sampai akhir tahun, perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi khusus. 

"Kami akan tetap fokus ke existing potfolio dengan mengembangkan layanan termasuk klaim, mengoptimalkan sistem informasi dan peningkatan kualitas operasional," ungkap Direktur Maskapai Reasuransi Indonesia Trinita Situmeang. 

Menyusul pertumbuhan aset Malacca Trust Wuwungan Insurance sebesar 6,73% yoy, Victoria Insurance 4,99%, Asuransi Harta Aman Pratama 4,64%, Asuransi Adira Dinamika 3,22% dan Tugu Insurance 1,99%. 

Sedangkan aset tiga pemain lain justru turun. Di antaranya, aset Asuransi Bina Dana Artha turun 1,9% menjadi Rp 2,51 triliun. Kemudian aset Asuransi Maximus Graha Persada dan Asuransi Bintang masing - masing anjlok sebesar 11,94% dan 0,31%. 

Selanjutnya: Walau pinjaman melonjak, Industri fintech P2P mampu pertahankan kualitas pembiayaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×