kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hipmi dorong pendirian bank infrastruktur


Senin, 25 Mei 2015 / 20:51 WIB
Hipmi dorong pendirian bank infrastruktur
ILUSTRASI. Promo Hypermart Hyper Diskon Weekday Periode 12-14 Desember 2023


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengusulkan, Indonesia perlu membentuk bank khusus infrastruktur dan industri. Pasalnya, saat ini, perbankan kurang niat untuk mendanai kredit pada proyek-proyek infrastruktur dan industri.

Bahlil Lahadalia, Ketua Umum BPP Hipmi, mengatakan, perlu ada realisasi bank untuk infrastruktur karena bank kesulitan memberikan pinjaman dengan tenor yang lebih panjang sebab sumber-sumber pendanaannya berasal dari dana-dana murah berjangka pendek.

"Dengan adanya bank infrastruktur ini pemerintah membantu bank khusus ini mencari sumber-sumber pendanaan jangka panjang, kemudian dapat disalurkan ke pinjaman-pinjaman jangka panjang juga. Jadi tidak terjadi miss match," kata Bahli, Senin (25/5).

Bahlil mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur 2015-2019 mencapai Rp 5.519 triliun.

Irfan Anwar, Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan BPP Hipmi menyampaikan, Indonesia perlu seperti China yang memiliki bank raksasa China Development Bank (CDB) yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur di negara Tirai Bambu secara besar-besaran.

Misalnya, selama 10 tahun, CDB sudah membiayai 4.000 proyek infrastruktur dan industri yang digagas pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×