Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Satu lagi bank asing ikut Global Master Repurchase Agreement (GMRA) Indonesia yaitu HSBC Indonesia. Bank asing ini melakukan penandatangan GMRA empat bank papan atas yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA dan BNI untuk mendorong transaksi dari unsecured menjadi secured, sesuai best practices.
Nanang Hendarsah, Direktur Pengembangan Pendalaman Pasar Keuanganan Bank Indonesia (BI) mengatakan pengembangan pasar repo menjadi krusial bagi transmisi kebijakan moneter, dan penting untuk mengurangi constraints yang menghalangi aliran likuiditas antar perbankan. “BI juga terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi pelaku pasar,” katanya, Kamis (10/11).
Lanjutnya, dalam pengembangan pasar repo ini BI sudah punya pondasi berupa PBI Pasar Uang yang berfungsi sebagai payung. Meksipun sudah ada payung hukum, namun pengembangan pasar ini tidak semudah membalik telapak tangan. Karena perlu ada kesadaran dari para petinggi atau direksi bank.
Saat ini, volume transaksi repo mencapai Rp 1 triliun secara average, dan pernah mencapai Rp 4 triliun. Nanang bilang, transaksi repo akan sangat tergantung kondisi likuiditas pasar.
Adapun, outstanding repo mencapai Rp 9,9 triliun per Oktober 2016 meningkat cukup signifikan dari Rp 4,6 triliun di bulan Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News