kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HSBC Salurkan Pembiayaan Ramah Lingkungan Rp 27 miliar ke Eco Paper Indonesia


Jumat, 18 Maret 2022 / 15:03 WIB
HSBC Salurkan Pembiayaan Ramah Lingkungan Rp 27 miliar ke Eco Paper Indonesia
ILUSTRASI. Logo HSBC


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank HSBC Indonesia menyalurkan pembiayaan ramah lingkungan sebesar Rp 27 miliar kepada PT Eco Paper Indonesia (ECO), anak perusahaan PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO).

ECO memproduksi kertas daur ulang menggunakan limbah kertas, termasuk yang dikumpulkan dari TPA atau jalanan oleh para pekerja TPA. Fasilitas pinjaman ramah lingkungan dari HSBC Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja ECO dan melipatgandakan kapasitas produksinya menjadi sekitar 22.500 ton kertas daur ulang per bulan.

Produktivitas yang meningkat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pekerja TPA sebagai salah satu pemasok kertas bekas. Kertas daur ulang yang diproduksi oleh ECO memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sirkular di Indonesia.

Baca Juga: HSBC Indonesia: Pasar Saham Akan Mendapat Manfaat dari Perkembangan Industri Hijau

Oleh karena itu, ECO berhasil memperoleh sertifikat Forest Stewardship Council (FSC)  dan Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)  dari PT SGS Indonesia (“SGS”), dan fasilitas pembiayaan dari HSBC Indonesia dikategorikan sebagai green loan.

Maka, ALDO melakukan strategi pengembangan bisnis untuk memasuki pasar kantong kertas dan kotak kertas ke sektor FMCG, makanan dan minuman (F&B) dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan komitmen tetap pada konsep ramah lingkungan memanfaatkan bahan mentah yang ramah lingkungan, pengolahan dan energi.

Francois de Maricourt, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, mengatakan, mendukung kelancaran pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak signifikan membantu negara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan memitigasi dampak perubahan iklim.

"Obligasi, pinjaman, dan sukuk ramah lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia banyak didorong oleh sovereign dan didukung pemerintah hingga saat ini. Kami berharap lebih banyak perusahaan berpartisipasi karena Indonesia berkomitmen dalam melakukan perbaikan terhadap lingkungan dan perusahaan seperti ECO dapat menjadi contoh,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (18/3).




TERBARU

[X]
×