kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikut menjual Sukuk ST-002, fintech tak memasang target muluk


Minggu, 04 November 2018 / 16:30 WIB
Ikut menjual Sukuk ST-002, fintech tak memasang target muluk
ILUSTRASI. Peluncuran Sukuk SBSN ST-002


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran surat utang syariah (sukuk) tabungan seri ST-002. Sukuk bertenor dua tahun ini ditawarkan dari 1 November hingga 22 November 2018.

Tidak hanya menggandeng perbankan, pemerintah juga melibatkan empat perusahaan financial technology (fintech) sebagai mitra distribusi guna mengincar investor dari milenial. Mereka adalah PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).

Investree menargetkan penjualan sukuk ST-002 bisa mencapai Rp 30 miliar, dan pada masa penawaran awal perusahaan ini telah mencatatkan penjualan sebesar 15% dari target. Sebelumnya Investree juga terlibat memasarkan surat utang berbentuk Saving Bonds Retail seri SBR003 dan SBR004, yang masing-masing meraih nilai penjualan sebesar Rp 14,8 miliar dan Rp 65 miliar.

“Kami membicarakan target penjualan sukuk di angka Rp 30 miliar. Bagaimanapun, ini produk yang pertama kali diluncurkan, sehingga kami belajar dari pengalaman berjualan SBR003,” kata Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Dengan perolehan 15% dari target penjualan maka Investree optimistis bisa memenuhi target hingga masa akhir penawaran. Strateginya dengan mengandalkan pemasaran secara digital, melakukan road show dan masuk ke komunitas-komunitas. Investree juga menawarkan bonus 1% dari pembelian sukuk tabungan ST-002, dengan maksimal nilai bonus sebesar Rp 30 juta.

CEO Modalku Reynold Wijaya mengaku tidak mempunyai target khusus untuk penjualan sukuk ini. Namun, ia yakin, bisa menjual produk syariah ini di angka Rp 10 miliar, karena sudah ada 100 investor yang berminat membeli sukuk melalui layanan Modalku.

“Saya berharap bisa menghasilkan penjualan suku yang terbaik. Apalagi ini adalah produk syariah dan kami ingin berkontribusi menjualnya, terutama hasil penjualan ini berkontribusi bagi pembangunan Indonesia,” ujarnya.

Pemain lainnya, Tanamduit juga tidak mempunyai target khusus tapi berharap bisa menjual produk tersebut sebanyak-banyak melalui platformnya sendiri. Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif mengklaim bahwa sudah banyak investor yang berminat membeli sukuk ST-002.

“Sudah ada yang memesan dan angkanya menggembirakan. Tapi yang terpenting dengan menjadi mitra distribusi ST-002 sebagai strategi yang tepat bagi Tanamduit meningkatkan brand awareness dan membangun kepercayaan kepada pelanggan,” ungkapnya.

Secara komersial, Tanamduit mengaku belum mendapatkan keuntungan karena penjualan produk tersebut masih jauh di bawah tingkat skala ekonomi. Sedangkan bajet yang dikeluarkan dari penjualan tersebut lebih besar dibandingkan pendapatan komisi yang diterima.

Sukuk ST-002 merupakan produk investasi syariah yang menawarkan imbal hasil minimal 8,30%. Kupon ini bersifat floating with floor, menyesuaikan suku bunga Bank Indonesia 7-Day Repo Rate (BI-7DDR) dengan spread tetap sebesar 2,55%. Pemasaran ST-002 bakal dijajakan secara daring, seperti pada penerbitan SBR seri SBR003 dan SBR004.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×