kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indonesia Gadai Oke Sebut Pemangkasan Suku Bunga BI Pengaruhi Margin Bunga


Jumat, 11 Oktober 2024 / 15:15 WIB
Indonesia Gadai Oke Sebut Pemangkasan Suku Bunga BI Pengaruhi Margin Bunga
ILUSTRASI. Perusahaan pergadaian swasta PT Indonesia Gadai Oke menyampaikan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) akan berpengaruh terhadap margin bunga.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pergadaian swasta PT Indonesia Gadai Oke menyampaikan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) akan berpengaruh terhadap margin bunga.

Direktur PT Indonesia Gadai Oke Danioko Sastra Sembiring menyebut jika suku bunga akan ditetapkan menurun, tidak dipungkiri margin yang didapatkan kemungkinan akan lebih kecil dari tahun sebelumnya. 

"Namun, suku bunga rendah akan menarik nasabah dalam meningkatkan transaksi perusahaan," kata Danioko kepada Kontan, Kamis (10/10).

Lebih lanjut, Danioko menerangkan sampai saat ini perusahaan belum ada rencana untuk menurunkan bunga gadai yang dikenakan. Dia bilang bunga gadai di Indonesia Gadai Oke terdapat 2 pilihan, yaitu bunga 5% untuk tenor 15 hari dan 10% untuk tenor 30 hari.

Baca Juga: BI Pangkas BI Rate, Budi Gadai Belum Ada Rencana Turunkan Bunga Gadai

Sementara itu, Danioko menyampaikan nilai transaksi gadai baru perusahaan sampai September 2024 sebesar Rp 34,25 miliar. Nilai itu menurun 3%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

"Adapun transaksi gadai per September 2023 sebesar Rp 35,38 miliar," ujarnya.

Namun, Danioko menyampaikan penurunan itu tidak serta merta menunjukkan kualitas perusahaan menurun. Sebaliknya, dia menyebut perusahaan terus bertumbuh dan berkembang untuk memberikan pelayanan.

Danioko mengatakan penurunan tersebut kemungkinan karena meningkatnya atau bertambahnya Perusahaan Jasa Keuangan (PJK) lainnya pada tahun ini, ditambah perusahaan jasa keuangan yang lama membuka cabang baru lainnya. Danioko menyampaikan pihaknya menargetkan transaksi gadai pada tahun ini sebesar Rp 50 miliar. 

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut penyaluran pinjaman perusahaan pergadaian sebesar Rp 84,18 triliun per Agustus 2024. Nilai itu mengalami peningkatan sebesar 25,83%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Selanjutnya: Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jawa Timur, Simak Daftarnya di Setiap Kota

Menarik Dibaca: Cara Kirim Pesan Tanpa Koneksi WiFi dan Internet di iOS 18

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×