kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia Re kantongi rating AA dari Fitch


Selasa, 18 April 2017 / 20:10 WIB
Indonesia Re kantongi rating AA dari Fitch


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re mengantongi rating dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Dari lembaga tersebut, Indonesia Re mengantongi rating AA dengan outlook stabil.

Direktur Utama Indonesia Re Frans Sahusilawane menyebut, pengganjaran rating dari lembaga internasional ini terbilang penting. Karena bisa membantu perusahaan melakukan penetrasi pasar dengan kepercayaan yang lebih besar dari para mitra.

Dengan rating dari lembaga internasional ini, ia menilai perusahaannya bisa lebih memaksimalkan potensi pasar domestik yang terus bertumbuh. Di sisi lain, membuka peluang bisnis di luar negeri. "Dua alasan tersebut membuat rating ini menjadi penting," kata dia, Selasa (18/4).

Fitch menilai Indonesia Re punya dukungan modal yang kuat untuk mendorong kinerja sejalan dengan upaya memaksimalkan kapasitas reasuransi di dalam negeri. Sementara dari sisi solvabilitas, RBC perseroan yang sebesar 315% pada pengujung 2016 juga jauh di atas batas minimal yang disyaratkan regulator yakni 120%.

Indonesia Re memang mengincar target pertumbuhan premi yang tinggi dari bisnis internasional pada tahun ini. Dari Rp 40 miliar di tahun lalu, menjadi Rp 100 miliar sampai pengujung tahun nanti.

Sedangkan secara total, perseroan mengincar premi sebesar Rp 6 triliun di 2017. Sementara di tahun kemarin, Indonesia Re berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 4,7 triliun.

Sebelumnya rating Indonesia Re juga dinaikkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia alias Pefindo pada akhir 2016 lalu. Dari sebelumnya idAA- menjadi idAA. Pefindo menilai peningkatan ini didorong posisi pasar yang kuat dari Indonesia Re sebagai BUMN untuk mendukung rencana menekan defisit transaksi berjalan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×