kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Induk Bank MNC mencari pendanaan Rp 1 triliun


Sabtu, 09 Mei 2015 / 12:32 WIB
Induk Bank MNC mencari pendanaan Rp 1 triliun


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT MNC Kapital Indonesia Tbk tengah mencari dana jumbo untuk Bank MNC Internasional. Emiten bersandi BCAP ini membidik pendanaan segar Rp 1 triliun.

Menurut Darma Putra, Direktur Utama MNC Kapital, uang tersebut akan digunakan untuk mendanai ekspansi perusahaan berupa aksi akuisisi dan suntikan modal bagi sejumlah anak usaha mereka. "Tahun ini yang kami fokuskan adalah Bank MNC. Karena, untuk mengembangkan bisnisnya, Bank MNC harus memiliki modal yang kuat," katanya, Jumat (8/5).

Saat ini, Bank MNC sedang diarahkan untuk melebur dengan Bank Pundi. Setelah merger itu terealisasi, MNC Kapital bakal menyuntikkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk Bank MNC. Uang itu termasuk Rp 100 miliar yang sudah ditempatkan MNC Kapital di Bank Pundi sebagai komitmen merger. Sisa dana bakal dipakai sebagai suntikan modal ke beberapa anak usaha MNC Kapital lainnya, seperti MNC Finance dan MNC Securities.

"Untuk mencari dana tersebut, kami akan coba lakukan rights issue (penerbitan saham baru)," ucap Darma. Sekadar mengingatkan, suntikan dana Rp 100 miliar yang merupakan komitmen MNC Kapital telah dicatat dalam rekening penampungan (escrow account) di Bank Pundi.

"Dana itu telah memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diperhitungkan sebagai salah satu atau komponen pertambahan modal," ujar Ivy Santoso, Direktur Utama Bank Pundi beberapa waktu lalu.

Dasar pertimbangan Bank Pundi melakukan merger dengan Bank MNC adalah, demi memperkuat struktur permodalan dan konsolidasi perbankan nasional. Melalui merger ini, Ivy yakin bank hasil perkawinan tersebut bakal memiliki struktur permodalan yang lebih kuat dan meningkatkan daya saing dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di sektor perbankan.

Tak hanya itu, Bank Pundi dan Bank MNC akan saling melengkapi dari sisi bisnis. "Kami fokus UMKM dan perbankan ritel, sementara Bank MNC punya beragam portofolio dan membidik sektor konsumer," ungkap Ivy. Setelah merger, Bank MNC akan menjadi surviving company. Konsekuensinya, seluruh aset Bank Pundi melebur ke Bank MNC. Dus, nama Bank Pundi akan hilang.

Selain Bank Pundi, Darma menambahkan, terbuka kemungkinan untuk mengakuisisi perusahaan baru. Sayang, untuk yang satu ini ia masih enggan menyebutkan identitas perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×