kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Induk Kredivo, FinAccel Batal Melantai di Bursa Saham AS


Rabu, 16 Maret 2022 / 11:17 WIB
Induk Kredivo, FinAccel Batal Melantai di Bursa Saham AS
ILUSTRASI. Akshay Grag, CEO PT FinAccel Digital Indonesia (Kredivo). DOK Pribadi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FinAccel, perusahaan induk Kredivo, dan VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB), perusahaan cangkang (SPAC) yang disponsori oleh Victory Park Capital (VPC), mengumumkan penghentian bersama dari perjanjian kombinasi bisnis yang diumumkan sebelumnya.

Padahal, aksi korporasi tersebut digunakan agar FinAccel bisa melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, perusahaan berniat mencatatkan diri di indeks Nasdaq, yang ditargetkan terjadi pada kuartal pertama tahun ini.

Dengan berhentinya perjanjian tersebut, maka rencana melantai di bursa saham Negeri Paman Sam tersebut pun batal.

Bersamaan dengan akhir perjanjian tersebut, VPC masih memimpin investasi terstruktur swasta senilai US$ 145 juta di Kredivo. VPC dan Kredivo memiliki hubungan jangka panjang, dengan VPC memberikan fasilitas kredit awal US$ 100 juta kepada perusahaan pada Juli 2020 dan meningkatkannya menjadi US$ 200 juta pada Juni 2021.

Kredivo pun berencana untuk mempertimbangkan tawaran untuk berpartisipasi dalam putaran investasi dari investor yang memegang posisi di VPCB, serta investor lain yang sebelumnya telah berkomitmen seperti PIPE.

Baca Juga: Ambil Alih 35% Saham, FinAccel Bakal Kuasai 75% Saham Bank Bisnis (BBSI)

“Meskipun kondisi pasar yang tidak menguntungkan telah menghentikan rencana kami untuk go public dalam waktu dekat melalui kombinasi bisnis yang diusulkan dengan VPCB, kami senang untuk memperdalam hubungan kami dengan VPC dan investor berkualitas tinggi lainnya melalui putaran pendanaan swasta baru,” ujar Akshay Garg, Co-Founder dan CEO FinAccel, dikutip dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/3).

Sementara itu, Gordon Watson, Co-CEO VPCB and Partner di VPC, mengamini bahwa kondisi pasar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya aksi korporasi tersebut. Ditambah, beberapa masalah yang di luar kendalinya sehingga mempengaruhi jadwal transaksi.

Meskipun aksi korporasi tersebut tak terealisasikan, Watson percaya bahwa peluang pasar di Asia Tenggara untuk kredit konsumen digital dan layanan perbankan masih terbuka lebar.

“Kami terus percaya pada peluang pasar yang sangat besar untuk kredit konsumen digital dan layanan perbankan di Asia Tenggara, dan investasi berkelanjutan kami di Kredivo mencerminkan pandangan kami bahwa perusahaan berada pada posisi yang baik untuk menghadirkan produk-produk inovatif dan menangkap pangsa pasar dalam jangka panjang,” ujar Watson.

Sementara itu, VPCB sedang mempertimbangkan opsi terbaru, termasuk mencari kombinasi bisnis alternatif. Para pihak telah sepakat bahwa, dalam hal VPCB dilikuidasi, Kredivo akan menerbitkan penny warrant kepada VPCB yang memberikan VPCB kemampuan untuk mengakuisisi saham yang setara dengan 3,5% dari sekuritas ekuitas Kredivo yang sepenuhnya terdilusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×