kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Inefisiensi tekan laba asuransi jiwa


Senin, 04 Mei 2015 / 18:30 WIB
Inefisiensi tekan laba asuransi jiwa
ILUSTRASI. Massa buruh saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/11/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Melorotnya laba perusahaan asuransi jiwa tahun lalu diprediksi akibat kenaikan biaya yang ditanggung. Kenaikan beban ini bersamaan dengan laju bisnis yang cenderung makin ketat dan melambat.

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyebut menilai kenaikan beban banyak terjadi mulai dari kenaikan upah sampai biaya operasional lain. "Mungkin beberapa perusahaan masih mengalami inefisiensi dalam operasional mereka," kata dia, Senin (4/5).

Namun bisa saja, kenaikan beban ini disebabkan oleh sejumlah langkah ekspansi dari perusahaan asuransi jiwa. Misalnya saja penambahan kantor cabang yang cukup banyak dilakukan di tahun kemarin.

Selain itu, biaya promosi untuk makin membesarkan merek, hingga pengembangan teknologi informasi juga biasanya menyedot biaya yang tidak sedikit. Sementara secara nasioal pertumbuhan pendapatan di tahun kemarin bisa dibilang makin berat.

Di sisi lain pengaruh hasil investasi terhadap perolehan laba industri disebutnya tidak terlalu besar bagi penurunan laba beberapa perusahaan di tahun kemarin. Pasalnya kelesuan pasar modal hanya terjadi di awal 2014. "Sementara bila dilihat secara year on year di akhir tahun tetap mengalami kenaikan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×