kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infrastruktur yang berantakan masih jadi momok perekonomian


Selasa, 23 November 2010 / 13:53 WIB
Infrastruktur yang berantakan masih jadi momok perekonomian
ILUSTRASI. Ikon perumahan Alam Sutera


Reporter: Ruisa Khoiriyah |

JAKARTA. Masalah infrastruktur yang masih kacau balau sudah lama menjadi momok perekonomian Indonesia; dan berdampak pada inflasi. Bank Indonesia (BI) melihat kondisi infrastruktur yang belum memadai ditambah kondisi geografis Indonesia yang merupakan negeri kepulauan saat ini semakin menjadi masalah serius dalam produksi dan distribusi.

Gubernur BI Darmin Nasution menuturkan, masalah infrastruktur yang masih banyak kekurangan telah mengganggu sisi penawaran (supply side constraint) yang menyulut terus tingginya tingkat inflasi Indonesia.

"Proyeksi terakhir kami menunjukkan, inflasi inti sudah kembali merangkak naik ke arah 4,5% tahun 2010 ini dan 5% di tahun 2011," ujarnya dalam ceramah ekonomi di hadapan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bulan ini.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditambah potensi peningkatan inflasi yang juga tinggi akibat sisi penawaran, kata Darmin, menunjukkan adanya permasalahan pada keseimbangan internal. Ini melengkapi masalah ketidakseimbangan eksternal sebagaimana tecermin dari kerentanan neraca pembayaran akibat tingginya ketergantungan struktur industri pada impor.

"Potensi ketidakseimbangan ini baik di sisi internal maupun eksternal, di balik kisah sukses perekonomian kita menghadapi krisis, merupakan tantangan nyata bagi kita semua yang harus segera dijawab," tegas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×