kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini alasan BI tidak hadir rapat di BEI


Kamis, 29 Agustus 2013 / 17:18 WIB
Ini alasan BI tidak hadir rapat di BEI
ILUSTRASI. RUU penambahan 3 provinsi baru disahkan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dalam rapat pleno yang digelar Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra


Reporter: Oginawa R Prayogo |

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat tertutup untuk membahas situasi perekonomian Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu malam (28/8). Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, Chatib Basri, Menteri Keuangan, Ito Warsito, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan puluhan pelaku pasar dari sekuritas.

Rapat tersebut hanya minus dihadiri Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia. Padahal Muliaman mengaku telah mengundang BI.

Difi Johansyah, Kepala Humas Bank Indonesia mengaku BI tidak hadir karena ada kesibukan lain. "Kami juga kan bukan otoritas pasar modal," ujar Difi kepada KONTAN, Kamis (29/8).

Difi menjelaskan jika pihaknya datang dalam rapat tersebut pasti akan mendapat banyak pertanyaan tentang kebijakan moneter BI.

"Kalau semalam datang pasti ditanyakan (kebijakan moneter). Ya kalau itu ditunggu saja kebijakan moneternya," ujarnya.

Sebelumnya,  Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri menjelaskan bahwa rapat tersebut hanya sebagai penjelasan lanjutan dari empat kebijakan yang diumumkan pemerintah pada pekan lalu.

Destry bilang ada kekurangan dalam rapat tersebut yakni tidak hadirnya Gubernur BI. "Tadi rapat tidak ada BI jadi pertanyaan likuiditas dollar tidak bisa terjawab," ungkapnya.

Pendapat serupa juga datang dari Teuku Hendry Andrean, Analis Riset Danpac Sekuritas. Dia bilang pertemuan hari ini hanya definisi penjelasan kebijakan pemerintah akan berpengaruh dalam jangka panjang. Hendry pun mengaku pertemuan tersebut kurang lengkap tanpa kehadiran dari Bank Indonesia.

"Kalau untuk jangka pendek ya harus dari BI karena tentang moneter. Soal BI rate dan patokan mata uang rupiah seperti apa," ujar Hendry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×