kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini alasan kredit OCBC NISP hanya tumbuh 2% hingga semester I 2019


Kamis, 08 Agustus 2019 / 19:17 WIB
Ini alasan kredit OCBC NISP hanya tumbuh 2% hingga semester I 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan kredit PT Bank OCBC NISP Tbk sampai dengan kuartal II 2019 tercatat sangat lesu. Tercatat kredit perseroan hanya tumbuh 2% secara year on year (yoy) menjadi Rp 119,25 triliun.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Suraudaja mengatakan realisasi kredit tersebut merupakan salah satu pencapaian paling rendah perseroan selama 29 tahun Ia berkarir.

Baca Juga: Kredit konstruksi tumbuh signifikan di paruh pertama 2019

Bukan tanpa alasan, Parwati mengatakan perlambatan tersebut utamanya disebabkan oleh kondisi makro ekonomi yang fluktuatif di dalam maupun luar negeri sepanjang paruh pertama. Meski loyo, pihaknya tetap optimis target pertumbuhan kredit sebesar 10% pada akhir tahun tetap dapat terealisasi.

Sebab menurutnya, kredit ritel di paruh kedua 2019 sudah mulai membaik dan beberapa debitur juga telah memberikan respon positif terhadap arah pertumbuhan kredit.

Asal tahu saja, lantaran kredit hanya tumbuh 2%, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) juga melambat atau hanya tumbuh 2% yoy menjadi Rp 3,21 triliun. Selain itu, rasio net interest margin (NIM) juga tergerus sebanyak 0,2% menjadi 4% di semester-I 2019 secara tahunan.

Baca Juga: AS justru dituduh ingin memulai perang mata uang dengan menjadikan yuan kambing hitam

Kendati demikian, pada paruh pertama OCBC NISP tetap mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 1,53 triliun atau tumbuh 15% dari tahun sebelumnya Rp 1,33 triliun.

Salah satunya ditopang oleh pendapatan operasional yang naik 12% yoy menjadi Rp 4,16 triliun. Tak lain dan tak bukan, ditopang sebagian besar oleh pendapatan non bunga sebesar Rp 955 miliar alias naik 65% secara tahunan.

Baca Juga: Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finance turun 60%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×