kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Ini cara BPJS Kesehatan tekan defisit


Minggu, 06 Desember 2015 / 19:05 WIB
Ini cara BPJS Kesehatan tekan defisit


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) menempuh berbagai cara untuk menekan angka defisit. Salah satunya melalui dukungan suntikan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Fahmi Idris, Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, pemasukan BPJS Kesehatan terdiri dua komponen, yaitu iuran peserta dan bujet pemerintah lewat Kementerian Keuangan. Kalau pemasukan hanya dari iuran, mismatch cukup besar.

Menurutnya, selisih iuran dan klaim tersebut dapat ditekan lantaran pihaknya mendapatkan suntikan dana dari Kementerian Keuangan ditambah hasil investasi BPJS Kesehatan serta dana talangan dari aset BPJS Kesehatan.

"Pemasukan BPJS kalau hanya dari iuran, tidak ada kesesuaian. Pemerintah selalu berkomitmen menyuntikkan dana tambahan," jelas Fahmi.

Irfan bilang, pihaknya mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 5 triliun dari Kementerian Keuangan. Suntikan dana yang telah di terima sebesar Rp 3,5 triliun. Adapun sisanya sebesar Rp 1,5 triliun telah di setujui komisi XI. Tidak lama lagi, sisa suntikan dana dari pemerintah akan cair.

Hingga akhir tahun, BPJS memperkirakan mismatch antara iuran dengan klaim sekitar Rp 1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×