Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pandemi mengajarkan kita bahwa hidup harus lebih hemat. Tidak membeli barang yang tidak diperlukan dan selalu menabung untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga. Banyak pasangan suami-istri yang “drop” ketika pandemi melanda. Pasalnya, sebagian mereka harus dirumahkan karena perekonomian anjlok.
Salah satu solusi mencegah situasi tersebut terjadi adalah mengatur keuangan dengan baik dan cermat. Langkah pertama, melakukan evaluasi sumber pemasukan, misalnya melihat adanya potensi mendapatkan penghasilan dari sumber selain gaji bulanan, seperti imbal hasil investasi atau usaha sampingan.
Kedua, mengatur prioritas pengeluaran. Saat ini, ada baiknya memprioritaskan pemenuhan kebutuhan utama, seperti bahan makanan pokok, tagihan listrik dan air, serta cicilan KPR atau biaya sewa rumah. Hentikan sementara pengeluaran yang tidak penting.
Baca Juga: Menimbang Investasi di Tengah Pandemi Covid-19
Selain itu, jangan panik karena mendorong pembelanjaan yang tidak perlu (panic buying). Bekerja dari rumah bisa saja menyebabkan kenaikan anggaran untuk biaya hidup sehari-hari. Namun, pembengkakan ini bisa ditutupi dengan mengambil imbal hasil investasi.
Cara mengelola keuangan berikutnya adalah mempersiapkan dana darurat dan asuransi. Dalam menjalani kehidupan tidak semuanya bisa berjalan mulus sesuai yang direncanakan. Banyak hal yang tiba-tiba terjadi di luar rencana Anda.
Contoh yang sering terjadi adalah musibah kecelakaan, PHK, krisis ekonomi yang berskala besar, atau pandemi berkepanjangan. Apabila salah satu dari hal tersebut terjadi, sumber penghasilan Anda bisa saja terganggu, bahkan bisa lebih buruk dari itu. Saat itulah, manfaat memiliki anggaran dana darurat dan asuransi bisa dirasakan.
Keempat, setelah fondasi dasar itu terpenuhi, Anda bisa mengalokasikan dananya untuk investasi. Tentu saja, Anda masih bisa melanjutkan investasi di tengah pandemi walaupun dana yang dimiliki terbatas.
Jika dana yang Anda miliki terbatas, program deposito J Trust Bank bisa menjadi pilihan. PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (J Trust Bank) menyelenggarakan program deposito Special Rate dengan suku bunga deposito sebesar 6,25% untuk tenor 3 bulan dan bunga 6,50% untuk tenor 6 bulan.
Program deposito Special Rate berlangsung mulai 1 Juli 2021 hingga 31 Juli 2021. Dalam program ini, penempatan dana hanya dalam mata uang Rupiah dan hanya berlaku atas nama perorangan. Bunga deposito dalam program ini adalah special rate. Penempatan deposito memiliki jangka waktu selama 3 bulan dan 6 bulan dan tidak dapat diperpanjang dengan penempatan dana minimum Rp500.000 dan maksimum Rp20 juta.
Program ini cocok untuk investor pemula yang ingin melakukan investasi sejak dini. Dengan dana yang minim, program Special Rate Deposito Rupiah J Trust juga bisa menjadi tabungan untuk kebutuhan masa depan.
Berdasarkan brosur yang dikutip Kontan, atas kepesertaannya pada program ini nasabah wajib membuka rekening tabungan sebagai tempat menampung dana dan hasil bunga deposito. Salah satu risiko program ini adalah terdapat risiko perubahan suku bunga menjadi lebih kecil karena penyesuaian kebijakan bank.
Kepesertaan program ini juga tidak dapat dilakukan break program. Namun, jika terpaksa dilakukan, nasabah dikenakan penalti dan hanya pada bulan berjalan, yakni dengan memberikan suku bunga yang sama dengan suku bunga tiering Tabungan J Trust yang berlaku.
Di samping itu, simpanan nasabah pada bank berlaku peraturan terkait Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sesuai dengan yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Alhasil investasi ini minim risiko sehingga dapat dipertimbangkan untuk masuk portfolio investasi Anda.
Tentunya, program-program J Trust Bank juga bisa dijadikan investasi bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan yang terukur. Silakan cari tahu lebih dalam mengenai program deposito J Trust Bank lewat laman www.jtrustbank.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
