kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini lima visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025


Senin, 27 Mei 2019 / 11:51 WIB
Ini lima visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif. Untuk itu, bank sentral ini telah menetapkan lima visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI mengatakan, kelima visi SPI 2025 tersebut akan diwujudkan melalui lima inisiatif, baik yang akan diimplementasikan secara langsung oleh BI sesuai tugas dan kewenangannya, maupun diimplementasikan melalui kolaborasi dan koordinasi yang produktif dengan Kementerian dan Lembaga terkait beserta industri.

Inisiatif pertama adalah digital open banking dan interlink bank- fintech. "Ini dilakukan melalui standarisasi open Aplication Programming Interface (API). Open API memungkinkan keterbukaan informasi keuangan bank dan fintech kepada pihak ketiga secara aman untuk memberikan kemudahan masyaralat dalam melakukan transaksi dan memungkingkan interlink antar pelaku." jelas Ferry di Jakarta, Senin (27/5).

Inisiatif kedua, pengembangan retail payment. Desain pengembangan sistem pembayaran retail kedepan secara keseluruhan mengarah pada penyelenggaraan secara real time, seamless, tersedia 24/7 dengan tingkat keamanan dan efisiensi yang lebih tinggi melalui fast payment, optimalisasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan pengembangan unified payment interface.

Ketiga, pengembangan wholesale payment dan financial market infrastructure. Cakupan kegiatan terkait inisiatif ini meliputi pengembangan RTGS, CC , CSD, ETP, SSS dan Tarde Repository.

Inisiatif keempat, melakukan pengembangan data nasional termasuk infrastrukturnya yang kolaboratif dan terintegrasi sehingga dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Sedangkan yang kelima melakukan pengaturan, pengawasan, perizinan dan pelaporan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×