kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini manfaat implementasi LCS China-Indonesia bagi Bank BNI


Rabu, 08 September 2021 / 11:12 WIB
Ini manfaat implementasi LCS China-Indonesia bagi Bank BNI
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBC) secara resmi memulai implementasi kerjasama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) pada 6 September 2021. 

BI telah menunjuk 12 bank sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di Indonesia dan PBO menunjuk 8 bank sebagai ACCD di China. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) merupakan salah satu bank yang berperan sebagai ACCD.

Henry Panjaitan Direktur Treasury & International BNI mengatakan, ditunjuknya perseroan sebagai bank agen dari implementasi  LCS Tiongkok-Indonesia itu akan memberi dampak bagi bisnis BNI. 

Baca Juga: Oki Ramadhana resmi menduduki posisi Direktur Utama Mandiri Sekuritas

"Bagi BNI tentunya kerjasama LCS ini akan meningkatkan customer flow dengan resiko yang lebih terukur. Hal ini tentunya sejalan dengan aktivitas bisnis BNI yang fokus kepada transaksi international, khususnya transaksi ekspor - impor," katanya pada KONTAN, Rabu (8/9).

Dia menambahkan, BNI kerjasama LCS antara China dan Indonesia tersebut dan akan mendukungnya. Bank pelat merah ini telah menyiapkan infrastruktur agar pelaksanaannya berjalan lancar.

Henry menambahkan, inisiatif LCS ini akan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dollar dalam pembayaran transaksi perdagangan atau transaksi lainnya sehingga mengurangi potensi resiko fluktuasi nilai tukar rupiah yang berdampak negatif bagi stabilitas sistem  keuangan dan makroekonomi Indonesia. 

Apalagi, lanjutnya, Tiongkok merupakan sebagai salah satu partner dagang utama Indonesia dan mempunyai pengaruh ekonomi cukup kuat di dunia. Sehingga kerjasama ini akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian Indonesia.

Selanjutnya: BRI sudah raup pendapatan Rp 850 miliar lewat agen BRILink

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×