Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Sebagai salah satu lini usaha andalan, asuransi properti punya peranan besar dalam perkembangan bisnis asuransi umum secara keseluruhan. Makanya saat lini bisnis ini terkendela, bisnis asuransi umum ikut terpapar.
Hingga pertengahan tahun ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat perolehan premi dari lini asuransi properti mengalami penurunan sedalam 7% secara tahunan menjadi Rp 8,09 triliun. Dalam rentang waktu yang sama, total premi yang dikantongi pelaku usaha juga susut 4% menjadi Rp 29,16 triliun.
Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menyebut penurunan bisnis asuransi properti ini tak lepas dari kondisi di pasar korporat. Terutama dari klien kalangan perusahaan pelat merah.
Menurut Trinita, beberapa BUMN saat ini tengah melakukan konsolidasi bisnis. Termasuk diantaranya dalam proses menuju pembentukan holding di beberapa sektor industri. Hal ini rupanya berdampak pada mundurnya beberapa penjadwalan pencatatan premi yang harusnya dilakukan di paruh pertama tahun ini.
Selain itu ada pula beberapa klien besar yang sedang melakukan pengkajian ulang soal harga pertanggungan dari beberapa aset properti yang diasuransikan. "Sehingga pencatatan preminya akan bergeser ke kuartal ketiga dan keempat," kata dia, Rabu (6/9).
Sementara itu untuk asuransi properti di pasar ritel ia menilai kondisinya masih terbilang stabil. Namun karena nilai preminya lebih kecil, sehingga belum mampu menutup penurunan premi di pasar korporat yang terjadi di paruh pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News