kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Rencana Pengembangan Bank Fama di Tangan Emtek, Singtel dan Grab


Minggu, 23 Januari 2022 / 15:16 WIB
Ini Rencana Pengembangan Bank Fama di Tangan Emtek, Singtel dan Grab
ILUSTRASI. Bank Fama International


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited telah resmi masuk ke bisnis perbankan di Tanah Air. Keduanya bergabung dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan PT Nusantara Berkat Agung (NBA) untuk mengembangkan  PT Bank Fama Internasional jadi bank digital. 

Para investor baru Bank Fama ini siap untuk menambah modal perseroan memenuhi aturan modal inti yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp 3 triliun pada Desember 2022. 

Adapun tahapan modal inti Rp 2 triliun sudah dipenuhi dengan masuknya Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited. Setelah resmi dicaplok Emtek Group pada Desember 2021 lalu, Bank Fama melakukan penerbitan saham baru 4,7 miliar. 

Kedua investor asal Singapura itu masing-masing mengambil 2,3 miliar. Kini Singtel telah menggenggam 16,26% saham Bank Fama dan Grab juga memiliki porsi serupa.  

"Bank Fama telah memenuhi persyaratan modal minimum sesuai aturan OJK dengan dukungan investasi oleh masing-masing Grab dan Singtel. Para pemegang saham berkomitmen untuk membantu Bank Fama memenuhi persyaratan permodalan sebesar Rp 3 triliun pada Desember 2022," kata Sutanto Hartono Managing Director Emtek kepada KONTAN, Jumat (21/1).

Hanya saja, Sutanto tidak menyebutkan bagaimana mekanisme penambahan modal itu akan dilakukan. Apakah bakal lewat penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham atau penerbitan saham baru seperti yang baru saja dilakukan. 

Baca Juga: Investor Singapura Akuisisi Perusahaan Indonesia, Apa Kata Analis?

Singtel dalam keterbukaan di bursa Singapura seperti dikutip The Business Times Jumat (21/1), nilai akuisisi 15,3% saham Bank Fama tersebut mencapai Rp 500 miliar atau sekitar S$ 48 juta.  Dengan begitu, nilai akuisisi yang dilakukan Grab juga bernilai sama.

Per September 2021, modal inti Bank Fama baru tercatat sebesar Rp 1,03 triliun. Dengan masuknya Singtel dan Grab maka modal inti bank ini sudah mencapai Rp 2,03 triliun. Itu sudah memenuhi tahapan aturan modal inti yang ditetapkan Rp 2 triliun  per akhir 2021. 

Sutanto mengatakan, Bank Fama akan memperluas bisnisnya dengan memanfaatkan modal baru yang diinvestasikan dan memanfaatkan ekosistem digital para pemegang sahamnya. 

Dalam mengembangkan bisnis, Bank Fama terbuka terhadap potensi kerjasama dengan mitra yang memiliki keahlian di bidang usaha untuk menciptakan kemitraan yang strategis dan saling menguntungkan.

Dengan kehadiran investor baru itu, Bank Fama selanjutnya akan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan kapabilitas teknologi untuk mengembangkan berbagai produk dan solusi perbankan digital yang mampu memberikan layanan yang bermanfaat dan aman bagi pengguna. 

Perencanaan untuk implementasi layanan tersebut sedang dikembangkan, namun Bank Fama belum menentukan waktu peluncurannya.

Sutanto menambahkan, Emtek dan mitra strategisnya berencana mengembangkan layanan digital di Bank Fama. Sehingga Bank Fama diyakini dapat mendukung penyediaan solusi perbankan bagi UMKM di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan ekosistem digital para pemegang saham. 

"Hal itu, sejalan dengan strategi Emtek untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, serta mendukung sektor ekonomi masyarakat dan UMKM yang masih menghadapi keterbatasan akses ke  berbagai layanan keuangan," jelas Sutanto. 

Baca Juga: Singtel Akuisisi 16,26% Saham Bank Fama, Ini Kata EMTK

Adapun susunan pemegang saham Bank Fama saat ini setelah kedatangan investor baru itu terdiri dari Emtek lewat Elang Media Visitama (EMV) 62,76%, Singtel Alpha Investments Pte. Ltd. (Singtel) 16,26%,  A5-DB Holdings Pte. Ltd (Grab) 16,26% dan  PT Nusantara Berkat Agung (NBA) sebesar 4,72%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×