Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2019, sejumlah tantangan ekonomi baik dari sisi global maupun domestik siap menghadang. Secara langsung, hal tersebut juga bakal berpengaruh terhadap penyaluran kredit perbankan yang diprediksi tak sederas tahun 2018.
Meski begitu, ada beberapa celah yang diprediksi tetap mampu menghasilkan cuan meski digempur ketidakpastian pasar.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro menuturkan beberapa sektor kredit yang masih akan stabil di tahun depan antara lain infrastruktur, sektor domestik seperti makanan dan minuman serta sektor konsumer ritel.
"Sektor infrastruktur pasti masih dibutuhkan, tidak dengan satu bank tapi itu bisa sindikasi. Sektor lain juga masih berbasis domestik seperti food and beverages, konsumer ritel juga masih akan jadi favorit," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/12).
Ia menambahkan, sektor komoditas di tahun 2019 juga berpotensi membaik walau masih dalam batas waspada. Salah satunya minyak mentah sawit alias crude palm oil (CPO).
Khusus untuk sektor komoditas, ada dua hal yang patut diwaspadai industri perbankan antara lain volatilitas bahan baku serta kurs mata uang yang tidak stabil.
"Sektor manufaktur juga masih bagus, hampir semua sektor yang related dengan ekonomi domestik masih stabil. Hanya, catatannya di volatilitas bahan baku dan kurs harus hati-hati," tuturnya.
Memang, bila melihat outlook Bank Mandiri di tahun 2019 sektor komoditas diprediksi masih akan stabil sampai dengan beberapa tahun ke depan. Hal ini terlihat dari harga minyak yang masih betah di harga US$ 74,4 per barel pada (17/10) lalu, harga batubara di US$ 106,4 per ton, harga CPO 2.318,8 per ton dan tembaga (copper) di level US$ 6.649,6 per ton.
Namun, Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan menilai masih ada ruang untuk naik di beberapa komoditas di tahun depan. Misalnya, komoditas minyak (oil) yang diprediksi menjadi US$ 76,7 per barel, CPO US$ 2.378,8 per ton dan copper US$ 6.655,1 per ton pada tahun 2019. Namun, untuk harga komoditas batubara diprediksi susut ke angka US$ 97 per ton.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan sepakat kalau tahun depan sektor infrastruktur masih akan menjadi mesin penggerak kredit perseroan. Selain itu, penyaluran kredit ke nasabah korporasi besar juga tetap menggeliat, sedangkan segmen korporasi menengah akan mulai digerakkan pada tahun 2019.
"Sektor-sektor lain juga masih banyak yang berpotensi, manufaktur salah satunya juga. Untuk sektor pertambangan kami lihat perkembangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News