Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menyakini bisnis bancassurance tahun ini akan tumbuh positif. Program vaksinasi yang sudah mulai bergulir diperkirakan akan mendorong pemulihan ekonomi sehingga akan berpengaruh positif terhadap bisnis bancassurance. Di samping itu, kesehatan saat ini sudah semakin jadi perhatian banyak orang akibat pandemi Covid-19 yang membuat permintaan akan proteksi semakin meningkat.
Oleh karena itu, berbagai strategi sudah disiapkan perbankan untuk mengoptimalkan pertumbuhan bancassurance. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, menyiapkan dua strategi untuk mendorong bisnis ini.
Pertama, menyempurnakan proses bisnis lewat pengembangan sistem terintegrasi antara Bank Mandiri dengan perusahaan rekanan asuransi dan disiplin dalam menilai kinerja kesehatan perusahaan rekanan dalam rangka penguatan manajemen risiko.
Kedua, mulai mengembangkan saluran pemasaran produk asuransi secara digital. "Perkembangan bisnis yang ada menuntut Bank Mandiri untuk senantiasa agile dan adaptif dalam melaksanakan kerjasama bancassurance," kata Rudi As Aturridha Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri kepada Kontan.co.id, Jumat (26/2).
Tahun ini, Bank Mandiri juga akan meluncurkan beberapa produk baru bersama perusahaan Asuransi Rekanan yang difokuskan pada produk asuransi proteksi dan asuransi kesehatan.
Jika pada tiga bulan pertama pandemi di Indonesia (kuartal II -2020) laju bisnis bancassurance sempat mengalami perlambatan seiring dengan perlambatan laju kredit maka tahun ini diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan nasabah yang mulai beradaptasi dengan kondisi pandemi.
Baca Juga: Bank Memberikan Layanan Personal untuk si Kaya Milenial
Perlambatan yang terjadi di awal pandemi membuat total pendapatan komisi atau fee based income (FBI) Bank Mandiri dari bancassurance tahun 2020 hanya mencapai Rp 522,28 miliar atau turun 13,1 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, kontribusinya terhadap total FBI perseroan sudah mencapai sekitar 3%.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus melakukan inovasi mendorong pertumbuhan bisnis bancassurance. Salah satunya dengan mengoptimalkan pemasaran secara digital dan memperluas produk untuk menyesuaikan dengan kebutuhan terkini dari masyarakat.
Yang terbaru, BCA bekerjasama dengan AIA meluncurkan inovasi produk bancassurance terbaru yaitu Proteksi Penyakit Kritis Maksima Extra (PRIMA Extra). Inovasi produk ini memberikan perlindungan terhadap 136 penyakit serius dan perlindungan lain yang dapat melindungi nasabah secara ekstra antara lain perlindungan penyakit kanker yang mungkin kembali terjadi, perawatan kanker dan jantung di luar negeri dan perlindungan anak sebelum lahir.
Sementara penjualan produk bancassurance terus dioptimalkan lewat aplikasi Welma. Pada Aplikasi wealth management BCA telah tersedia link contact bagi calon nasabah yang ingin mengakses produk-produk proteksi.
"Jika ada yang tertarik dengan produk-produk kerjasama BCA dan perusahaan asuransi, seperti AIA maka dapat mereka meninggalkan kontak pribadi pada link tersebut akan bisa dihubungi AIA. Jadi sistem nanti kami akan jemput bola," EVP Wealth Management BCA, Adrianus Wagimin konferensi pers vitual, Kamis (25/2).
Adrianus bilang, Welma telah didownload sebanyak 94.000 user saat ini dimana 95% cukup aktif bertransaksi terutama investasi.
Transaksi Welma untuk investasi tumbuh sangat pesat tahun lalu. Oleh karena itu, BCA ingin menorehkan kesuksesan serupa pada bisnis bancassurance lewat aplikasi tersebut tahun ini.
Selanjutnya: BRI Life targetkan premi capai Rp 5,57 triliun pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News