kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ini Strategi Investasi Allianz Life di Tengah Fluktuasi Pasar Modal


Senin, 14 April 2025 / 16:22 WIB
Ini Strategi Investasi Allianz Life di Tengah Fluktuasi Pasar Modal
ILUSTRASI. Asuransi Allianz Life Indonesia


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang tarif yang digaungkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat berdampak terhadap kondisi pasar modal Indonesia. Adapun kebijakan tarif Trump sempat membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 7,90% pada 8 April 2025 atau hari pertama setelah libur Lebaran.

Mengenai hal itu, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menyatakan akan menerapkan strategi jitu dan terus memantau dampak kebijakan tarif Trump terhadap pertumbuhan ekonomi dan pasar modal Indonesia, meski saat ini Presiden AS tersebut tengah menunda kebijakannya.

Menurut Direktur & Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Ong Le Keat, tetap ada peluang investasi untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal di instrumen saham, meski rawan terjadi fluktuasi karena kondisi global. 

"Kami akan terus memantau. Allianz Life tentu akan tetap menerapkan pendekatan fundamental, strategi yang dinamis, dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko," ujarnya kepada Kontan, Senin (14/4).

Ong tak memungkiri gejolak yang terjadi di pasar modal tentunya juga berdampak pada porsi alokasi aset saham perusahaan. Namun, sebagai bentuk antisipasi, dia bilang pihaknya telah menerapkan diversifikasi aset dengan kombinasi aset yang lebih konservatif. 

Baca Juga: Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Buka Keran Impor Barang AS Hingga US$ 19 Miliar

Sementara itu, Ong menyampaikan Allianz Life menempatkan investasi di instrumen saham dengan komposisi sekitar 40% dari total investasi pada Januari 2025.

Di sisi lain, melihat kondisi pasar saham Indonesia yang rawan fluktuasi karena kondisi global, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengimbau kepada perusahaan asuransi jiwa untuk mempertimbangkan menempatkan investasi di instrumen dengan karakteristik lebih stabil dan risiko yang lebih terukur.

"Sesuai kondisi saat ini, salah satu instrumen yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis industri asuransi jiwa adalah Surat Berharga Negara (SBN)," ujar Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu kepada Kontan, Selasa (8/4). 

Sebab, Togar mengatakan instrumen SBN memiliki tingkat risiko yang relatif rendah, stabilitas imbal hasil yang baik, serta profil tenor jangka panjang yang sejalan dengan kebutuhan industri asuransi jiwa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×