kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.491   43,00   0,28%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Ini strategi LinkAja untuk bersaing dengan GoPay dan OVO


Selasa, 09 April 2019 / 16:25 WIB
Ini strategi LinkAja untuk bersaing dengan GoPay dan OVO


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski baru seumur jagung, platform pembayaran digital pelat merah LinkAja punya tekad menjadi pemain transaksi digital terkemuka. Hingga akhir tahun LinkAja menargetkan untuk punya 10 juta pengguna aktif.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) menyatakan, beberapa strategi juga telah disiapkan bagi LinkAja. “Kalau seperti GoPay dan OVO kan lebih menyasar untuk transportasi pribadi, dan food. Kami sebagai perusahaan BMN lebih menyasar ke daily needs, dan tranportasi massal,” kata pria yang akrab disapa Tiko di Jakarta, Selasa (9/4).

Khusus untuk segmen transportasi publik, Tiko bilang LinkAja juga kelak akan dipersiapkan sebagai alat transaksi di jalan berbayar maupun jalan tol yang punya fasilitas multilane free flow dengan skema Radio Frequnecy Identification (RFID).

Kelak, pengguna kendaraan dapat menempelkan stiker berbasis quick response (QR) code di kendaraannya yang dihasilkan dari LinkAJa agar terbaca di RFID.

“Kita sudah ada beberapa uji coba di toa dengan RFID, kalau disetujui BPJT, nanti pembayaran juga bisa dilakukan dengan LinkAJa dengan stiker QR Code yang ditempel di kaca mobil,” jelas Tiko.

Selain itu, Tiko menambahkan bahwa LinkAja juga kelak akan mengandalkan transaksi harian pengguna dalam membeli bahan bakar. Soal ini LinkAja akan menggabungkan platform pembayaran digital milik PT Pertamina yakni My Pertamina.

Tak hanya dari segi transaksi, LinkAja juga mengembangkan aspek sumber dana LinkAja juga akan dibuat secara komprehensif. Maklum, empat platform pembayaran digital milik bank pelat merah juga ikut dilebur ke LinkAja.

Tak seperti platform pembayaran digital lain yang hanya pengisian saldonya hanya bisa dilakukan dengan cara isi ulang, LinkAja juga akan memanfaatkan rekening nasabah, kartu debit, hingga kartu kredit.

Tentunya yang berasal dari bank anggota pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100), dan Bank Mandiri.

“Sehingga pengguna yang sudah punya tabungan tidak perlu lagi melakukan top up. Di sisi lain, prosesnya juga akan menjadi dua arah dimana pengguna LinkAja juga bisa membuka rekening sehingga inklusivitasnya terjadi,” jelas Tiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×