kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.389   -130,20   -2,00%
  • KOMPAS100 927   -22,48   -2,37%
  • LQ45 726   -11,64   -1,58%
  • ISSI 196   -6,36   -3,14%
  • IDX30 379   -3,26   -0,85%
  • IDXHIDIV20 456   -5,78   -1,25%
  • IDX80 105   -2,21   -2,06%
  • IDXV30 108   -2,61   -2,36%
  • IDXQ30 124   -0,85   -0,68%

Inilah alasan Bank Permata batal mengakuisisi Muamalat


Kamis, 07 Juli 2011 / 20:43 WIB
Inilah alasan Bank Permata batal mengakuisisi Muamalat
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit menguat 2,13% ke level 4.945,79 pada Jumat (25/9). IHSG terdorong penguatan saham-saham big cap.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Setelah sekian lama menaksir-naksir Bank Muamalat Indonesia, akhirnya Bank Permata mengundurkan diri. Alasan utama PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengundurkan diri dari proses akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia karena Bank Permata mengaku ingin meninjau kembali nilai bisnis perusahaan tersebut.

"Kami mengundurkan diri dari akuisisi Bank Muamalat karena melihat beberapa faktor risiko tersebut di antaranya risiko management, risiko prospek bisnis, masalah governance dan masalah legal," kata Wakil Direktur Utama Bank Permata Herwidayatmo, Kamis (7/7).

Herwidayatmo mengakui, bank yang dipimpinnya tidak melakukan komunikasi yang baik dalam pembatalan akuisisi pioneer bank syariah tersebut, karena menurutnya kewajiban memberikan informasi kepada masyarakat itu jika bank Permata sudah memutuskan untuk mengakuisisi bank syariah tersebut.

Walau mundur dari Bank Muamalat, bank berkode saham BNLI masih terus mempertimbangkan pertumbuhan anorganik lainnya setelah batal memilih Bank Muamalat.

Informasi saja, sebelumnya ada beberapa bank yang berniat memiliki saham Muamalat. Di antaranya adalah PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan Standard Chartered Bank yang merupakan pemilik sebagian saham BNLI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×