kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif pajak dorong penyaluran KPR CIMB Niaga tumbuh 7,3% di semester I 2021


Minggu, 15 Agustus 2021 / 16:21 WIB
Insentif pajak dorong penyaluran KPR CIMB Niaga tumbuh 7,3% di semester I 2021
ILUSTRASI. Insentif pajak pertambahan nilai (PPN) bantu dorong penyaluran KPR CIMB Niaga tumbuh 7,3% di semester I 2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk menyambut baik kebijakan pemerintah memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian rumah tapak dan unit hunian rumah susun. Kebijakan tersebut dinilai akan semakin mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini.

Insentif berupa pembebasan PPN untuk pembelian hunian sampai harga Rp 2 miliar dan diskon PPn 50% untuk hunian dari Rp 2 miliar - Rp 5 miliar yang semula hanya berlaku sampai Agustus diperpanjang hingga Desember 2021. 

Mortgage & Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, insentif pajak tersebut sudah terbukti mendorong penjualan properti sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini yang ditandai dengan pertumbuhan penyaluran KPR CIMB Niaga. 

Pada semester I 2021, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 7,3% year on year (YoY) menjadi Rp 37,2 triliun. "Dampak insentif itu sangat signifikan. Pada bulan Juli saja meskipun tengah PPKM, pencairan KPR baru mencapai Rp 820 miliar. Jadi kami lihat perpanjangan insentif ini akan memdorong pembelian properti terutama untuk developer yang punya ready stok," kata Heintje pada KONTAN, Jumat (13/8).

Baca Juga: Diuntungkan relaksasi PPN properti, intip rekomendasi saham Bank BTN (BBTN) berikut

Menurut Heintje, insentif pajak ini akan membuat masyarakat tetap melakukan pembelian properti meskipun masih dalam kondisi pandemi. Dia menyakini harga properti usai pandemi pasti akan naik sehingga masyarakat yang membeli properti saat ini akan mendapat banyak keuntungan karena membeli dengan harga murah saat ini dengan beragam insentif yang diberikan pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

Pertumbuhan penyaluran KPR CIMB Niaga pada semester I tidak hanya ditopang oleh pembelian rumah primer tetapi juga dari segmen secondary market. Rata-rata ticket size KPR tersebut meningkat jadi Rp 890 jutaan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 700 juta. Heintje bilang, itu lantaran penjualan rumah mewah terutama segmen secondary sudah mulai naik lantaran banyaknya diskon yang ditawarkan. 

Pada masa PPKM, CIMB Niaga masih berhasil menorehkan penyaluran KPR cukup baik karena strategi yang lebih mikro yang dilakukan dalam mendorong efektivitas dan produktivitas para sales, menghadirkan terobosan variasi produk dengan program bunga palugada, serta mempererat kerjasama dengan agen properti. 

Strategi tersebut masih akan dilanjutkan sampai akhir tahun. Program bunga palugada dengan beragam variasi promo bunga akan menjadi andalan perseroan mendorong pasar. Dalam rangka merayakan HUT Indonesia, CIMB Niaga menawarkan bunga mulai 2,19% bekerjasama dengan beberapa pengembang. 

Dengan perpanjangan insentif pajak pembelian properti tersebut, CIMB Niaga optimis target pertumbuhan KPR 7,5% yang ditetapkan tahun ini bakal bisa dilampaui. "Kami tidak revisi target, tetapi kami yakin bisa mencapai lebih dari target sampai akhir tahun, apalagi dengan melihat hasil di semester I," imbuh Heintje. 

Selanjutnya: OJK menilai segmen KPR akan terus menggeliat ke depannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×