kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insurtech Qoala siap kolaborasi dengan fintech


Selasa, 24 November 2020 / 16:15 WIB
Insurtech Qoala siap kolaborasi dengan fintech
ILUSTRASI. Chief Operating Officer (COO) Qoala Tommy Martin dan CEO Qoala Harshet Lunani


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insurtech Qoala siap berkolaborasi dengan fintech peer to peer (P2P) lending maupun payment untuk memajukan sektor teknologi finansial di tanah air. 

"Qoala siap untuk bekerjasama dengan perusahaan P2P Lending, pelaku industri keuangan, perusahaan asuransi dan tentunya regulator, untuk dapat menunjang inklusi keuangan di Indonesia, terutama di situasi bisnis yang menantang seperti pandemi ini," kata Co-founder sekaligus Chief Operating Officer (COO) Qoala, Tommy Martin pekan lalu.

Tommy menjelaskan, Qoala sudah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan P2P Lending, di antaranya Akseleran dan Investree. Kolaborasi ini tak hanya sebatas melindungi P2P Lending dan pendana atau lender-nya. 

"Qoala juga bisa memberikan solusi produk asuransi bagi karyawan dan infrastruktur P2P Lending, yang punya manfaat besar untuk menunjang bisnis perusahaan," tambahnya. 

Baca Juga: Gandeng Qoala dan Mitra Jasa Pratama, FWD Life pasarkan Traveloka Protect

Apalagi, banyak produk asuransi yang bisa dikembangkan untuk perusahaan P2P Lending. Yang terpenting adalah proses klaimnya yang memberikan benefit asuransi melalui dengan mudah dan menyenangkan. 

Ekonom Josua Pardede yang menyebut, performa perusahaan P2P Lending cukup bagus dengan pertumbuhan lebih dari 100% per tahun. Pada September 2020, portofolio kredit P2P Lending mencapai Rp 128,7 triliun. 

Selain kolaborasi dengan insurtech, Josua menilai perlunya P2P Lending mendapat dukungan dari perbankan.

"Perbankan perlu berkolaborasi dengan P2P Lending, bukan melihat P2P Lending sebagai lawan. Justru harus kolaborasi, melengkapi gap karena tidak semua bank ahli dalam menyasar segmen UMKM. Yang perlu disadari adalah UMKM berkontribusi 60 persen pada pertumbuhan ekonomi, namun masih ada UMKM yang belum dapat akses ke pembiayaan," ungkap Josua.

Selanjutnya: Insurtech Qoala bidik premi Rp 6 miliar dari asuransi sepeda pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×