Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending Akseleran mencatatkan pendapatan sampai akhir Juni 2023 atau di Semester I-2023 alami kenaikan sebesar 23% secara year on year (YoY).
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebutkan pendapatan Akseleran naik dari Rp 28 miliar di Semester I-2022 menjadi Rp 34,3 miliar di Semester I-2023.
Bukan hanya pendapatan, Akseleran juga mencatatkan kenaikan pada penyaluran pinjaman sebanyak 22% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu berhasil menyalurkan sekitar Rp 1,44 triliun per Juni 2023.
Ivan juga menyebutkan bahwa saat ini kinerja Akseleran masih dalam kategori on-track di mana untuk tingkat wanprestasi (TWP90) berada di angka 0,43% dari total outstanding. Angka ini terbilang masih cukup rendah karena batas wajar TWP90 sebesar 5%.
Baca Juga: Begini Upaya Fintech P2P Lending untuk Tekan Angka Kredit Macet
“Kinerja kami masih on-track dan diharapkan bisa menyelesaikan sisa tahun ini dengan lebih agresif lagi,” ujar Ivan pada Kontan, Selasa (15/8).
Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman tahun ini bisa mencapai Rp 4 triliun. Dengan penetapan target tersebut, Akseleran optimis karena funding gap UKM di Indonesia masih cukup besar.
Selain itu, Ivan juga menyebutkan Akseleran saat ini fokus menyediakan pinjaman berbasis cashflow seperti invoice financing, PO financing, dan inventory financing yang memang tepat guna sesuai kebutuhan UKM.
“Namun selain bertumbuh, kami juga fokus untuk memastikan NPL atau TWP itu terjaga, dengan melakukan assesment pinjaman secara prudent, sehingga pemberi pinjaman di platform Akseleran bisa memiliki peace of mind,” papar Ivan.
Baca Juga: Modalku PHK 38 Karyawannya, Ini Alasannya
Sebelumnya, Akseleran juga menjadi salah satu perusahaan fintech peer to peer lending yang melakukan pemangkasan karyawan di tahun 2023 ini. Akseleran melakukan PHK terhadap 60 karyawannya untuk membentuk restrukturisasi internal.
Ketika ditanya terkait kabar PHK dan perubahan apa saja yang terjadi pada bisnis, Ivan menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News