kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing ingin masuk Bringin Life


Senin, 11 Januari 2016 / 09:49 WIB
Investor asing ingin masuk Bringin Life


Reporter: Galvan Yudistira, Mona Tobing, Yuwono Triatmodjo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memang telah dipastikan mendekap 91% saham PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life). Namun belakangan menyeruak kabar bahwa BRI juga telah mengajak sejumlah investor strategis masuk ke Bringin Life, meski kemudian rencana tersebut kandas.

Seperti diberitakan Bloomberg, Jumat (8/1), BRI disebut-sebut menawarkan 40% saham Bringin Life kepada sejumlah investor asing. Mereka adalah miliarder asal Hong Kong, Richard Li yang membawahi bendera FWD Group. Selain itu, sejumlah nama calon investor lain bermunculan, seperti Hanwha Life Insurance Co dari Korea Selatan, dan BNP Paribas Cardif.

Sumber Bloomberg yang tidak disebutkan identitasnya menjelaskan, manajemen BRI menyatakan kepada para calon investor bahwa rencana penjualan 40% saham Bringin Life kepada mitra strategis kemungkinan ditunda.

Saat dihubungi KONTAN, Minggu (10/1), Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Sinaga bilang, pihaknya ingin mengoptimalkan kinerja Bringin Life. "Sehingga BRI belum berfikir melepas sahamnya kepada investor lain," tutur Hari.

Di pihak lain, salah seorang Jurubicara Hanwha Life tidak bisa mengomentari kabar itu saat dihubungi Bloomberg. Demikian juga dengan perwakilan FWD Group dan BNP Paribas tidak mau berkomentar soal ini.

Sebagai gambaran, Hanwha Life adalah perusahaan asuransi tertua di Korea Selatan. Perusahaan ini telah beroperasi di sejumlah negara semisal China, Vietnam, dan Indonesia.

Pihak lain sebagai calon mitra BRI di Bringin Life adalah FWD. Perusahaan ini adalah afiliasi Li Pacific Century Group dan sebagian sahamnya juga dimiliki Swiss Re AG. Berdasarkan catatan Forbes, Richard Li sebagai pemilik, merupakan miliarder dengan jumlah total kekayaan mencapai US$ 4,7 miliar atau setara Rp 64,86 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.800). Pria berusia 49 tahun ini merupakan anak bungsu konglomerat Hong Kong, Li Ka-shing.

Pertumbuhan 45%

Saat dihubungi KONTAN, Minggu (10/1), Mudjiharno, Direktur Utama Dapen BRI mengatakan, akta jual beli antara Dapen BRI dengan BRI telah ditandatangani 29 Desember 2015. Dari transaksi ini, BRI mendekap 91% saham Bringin Life. Sementara sisa 9% dipegang Yayasan Kesejahteraan BRI 9%.

Sampai sejauh ini, Mudjiharno menegaskan tidak ada keterlibatan pihak lain. "Tidak ada partner asing," tandas Mudjiharno.

Terkait rencana kerja, Bringin Life menetapkan target perolehan premi tahun ini mencapai Rp 3,5 triliun. Angka tersebut meningkat 45% dibandingkan perolehan tahun 2015 yang diprediksi mencapai  Rp 2,4 triliun.

Pertumbuhan premi sebesar 47% nantinya akan disumbang dari produk unitlink. Bisnis ini diperkirakan menyumbang kontribusi hingga 50% dari total pendapatan premi.

Tahun 2015 lalu, kontribusi unitlink hanya menyumbang  20% dari total premi perusahaan. Untuk mencapai target tersebut, Bringin Life berencana menambah jumlah produk unitlink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×