kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Investor Pasar Modal Bertambah, Bisnis Rekening Dana Nasabah Merekah


Rabu, 26 Juni 2024 / 20:40 WIB
Investor Pasar Modal Bertambah, Bisnis Rekening Dana Nasabah Merekah
ILUSTRASI. Saat ini terdapat 26 bank yang menjadi administrator rekening dana nasabah (RDN) dan bertindak sebagai bank kustodian.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Jumlah investor pasar modal terus menunjukkan peningkatan signifikan selama enam bulan pertama tahun 2024. Hal ini seiring dengan minat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvetasi. 

Berdasakan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tercatat total jumlah investor pasar modal, reksadana, saham dan surat berharga lainnya sebanyak 30,83 juta per Mei 2024. Jumlah ini meningkat 17,85% secara tahunan dari 26,16 juta investor pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara saat ini terdapat 26 bank yang menjadi administrator rekening dana nasabah (RDN) dan bertindak sebagai bank kustodian. Perkembangan ini sejalan dengan realisasi pertumbuhan RDN di perbankan. 

Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sampai Mei 2024, bank ini mencatatkan pertumbuhan jumlah RDN mencapai 3 juta rekening, atau tumbuh sebesar 19% secara tahunanan (year on year).

"Peningkatan ini seiring dengan tren bisnis bank kustodian yang juga masih tumbuh positif," kata Hera F Haryn,  EVP Corporate Social and Rensponsibility BCA kepada Kontan, Rabu (26/6).

Baca Juga: Bank Jateng Resmi Jadi Bank Kustodian ke-26, Targetkan Pembukaan 50 Rekening Baru

Lebih lanjut, Hera menyebut, tren pertumbuhan RDN tersebut disebabkan semakin tingginya tingkat literasi keuangan masyarakat dan nasabah serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya berinvestasi.

Meksi tidak merinci, namun Hera menyebut peningkatan RDN juga turun berkontribusi pada kenaikan pendapatan berbasisi komisi atau fee based income BCA.

Ke depan, BCA senantiasa mendukung pertumbuhan komunitas pasar modal dengan terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabah dengan kemudahan pembukaan RDN secara online. Kemudian, kemudahan monitoring RDN melalui channel BCA yang semakin beragam dan mendukung kerja sama dengan mitra pemasaran perantara perdagangan efek.

Sementara itu, Direktur Konsumer  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Handayani mengatakan, jumlah investor ritel di Indonesia selaras dengan peningkatan jumlah RDN BRI. Hal tersebut tercermin dari peningkatan jumlah RDN BRI yg tumbuh signifikan sebesar 51,4 % secara YoY.

"Pertumbuhan jumlah RDN di atas secara langsung mempengaruhi peningkatan total dana RDN BRI. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian dana RDN BRI meningkat sebesar 64,27% yoy pada Mei 2024," ungkap dia kepada Kontan.

Lebih lanjut, Handayani menyebut, peningkatan ersebut sejalan dengan strategi pemerintah dalam peningkatan literasi keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan teknologi, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk membuka RDN.

Pasalnya masyarakat juga makin menyadari pentingnya menabung dan merencanakan keuangan terutama untuk investasi.

BRI sendiri berkomitmen untuk terus memberikan literasi keuangan dan pasar modal baik di instansi, korporasi, universitas dan beragam komunitas.

"BRI memiliki strategi dengan suku bunga RDN yang kompetitif dan kemudahan on boarding secara digital, serta dapat diakses melalui BRImo. BRI optimis pertumbuhan RDN BRI akan terus meningkat selaras dengan tujuan BRI untuk menjadi key market player di industri pasar modal Indonesia," kata Handayani.

Baca Juga: Dana Kelolaan Kustodian Bank bjb Meningkat 4,8% pada April 2024

Senada, Direktur Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia,  Lanny Hendra mengatakan, tren pertumbuhan nasabah wealth management sejalan dengan meningkatnya jumlah RDN di HSBC Indonesia.

"Trennya terus meningkat, yang sudah punya portofolio mereka terus menambah investasinya, dan menjualnya juga. Oportunity tidak terlalu besar, tapi kami bakal konsisten tumbuh dua digit tahun ini," ujar Lanny.

Lanny menekankan, sebagai bank yang fokus menyasar segmen affluent, pihaknya tidak hanya terpaku untuk menjual produk, tetapi juga fokus memberikan solusi atas kebutuhan nasabah premiumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×